RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Status
Pendidikan : SMA
Mata
Pelajaran : Kimia
Kelas/Semester : X / Semester 1
Pokok
Bahasan : SISTEM PERIODIK UNSUR
Pertemuan
ke : I (Satu)
Alokasi
Waktu : 3 × 45 menit
A. KOMPETENSI
INTI
KI
1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab,
peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan
pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI
3 : Memahami ,menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan,
dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan masalah.
KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai
kaidah keilmuan
B. KOMPETENSI
DASAR
1. 1 Menyadari adanya keteraturan struktur partikel materi
sebagai wujud kebesaran Tuhan YME dan pengetahuan tentang struktur partikel
materi sebagai hasil pemikiran kreatif
manusia yang kebenarannya bersifat tentatif.
Indikator
:
·
Mengangungkan Tuhan YME
·
Menyadari bahwa
ketentuan yang ditetapkan oleh Tuhan YME adalah yang terbaik untuk kita.
2. 1 Menunjukkan
perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu, disiplin, jujur, objektif, terbuka, mampu membedakan fakta dan opini, ulet,
teliti, bertanggung jawab, kritis, kreatif, inovatif, demokratis, komunikatif) dalam merancang dan
melakukan percobaan serta berdiskusi yang diwujudkan dalam sikap sehari-hari.
Indikator
:
·
Rasa ingin tahu
·
Jujur dalam menggunakan
data pengamatan
·
Teliti dalam mengolah
dan menganalisis data
·
Ulet dalam mencari
pengetahuan yang mendukung penyelesaian masalah
3.4. Menganalisis
hubungan konfigurasi elektron dan diagram orbital untuk menentukan letak unsur dalam tabel periodik
dan sifat-sifat periodik unsur.
Indikator
:
·
Menganalisis hubungan
antara nomor atom dan konfigurasi elektron dengan letak unsur dalam tabel
periodik (golongan periode)
·
Menganalisis tabel dan
grafik hubungan antara nomor atom dengan sifat keperiodikan unsur (jari-jari
atom, energi ionisasi, afinitas elektron dan keelektronegatifan)
4.4. Menyajikan hasil analisis
hubungan konfigurasi elektron dan diagram orbital untuk menentukan letak unsur
dalam tabel periodik dan sifat-sifat periodik unsur.
Indikator :
·
Mengamati Sistem
Periodik Unsur
·
Mengidentifikasi
komponen-komponen yang terdapat dalam Sistem Periodik Unsur
·
Menyimpulkan adanya
hubungan antara nomor atom dengan sifat keperiodikan unsur (jari-jari atom,
energi ionisasi, afinitas elektron, dan keelektronegatifan).
C. TUJUAN
PEMBELAJARAN
1. Dengan
bereksplorasi tentang sistem periodik unsur, secara mandiri siswa dapat menyatakan
ide pokok dalam perkembangan sistem periodik tride Dobereiner,oktaf Newlands,
sistem periodik Mendeleev dan sistem periodik Modern.
2. Menentukan
letak unsur dalam sistem periodik berdasarkan konfigurasi elektron
3. Melalui
latihan dan diskusi, siswa dapat menetukan letak unsur berdasarkan golongan dan
periode.
4. Siswa dapat menuliskan
konfigurasi elektron suatu unsur untuk
menentukan letak golongan dan periode suatu unsur dalam tabel periodik.
5. Melalui
diskusi, siswa dapat menentukan sifat-sifat keperiodikan unsur (jari-jari atom,
energi ionisasi, afinitas elektron, dan keelektronegatifan)
6. Mengembangkan
perilaku rasa ingin tahu, teliti, tekun/ulet dan saling menghargai pendapat
melalui kegiatan diskusi kelompok, tanya jawab dan penugasan individu.
7. Menumbuhkan
kesadaran diri akan keagungan Tuhan YME dan kesadaran akan ketetapan Tuhan YME
merupakan ketetapan yang terbaik untuk kehidupan umat manusia melalui kegiatan
mengamati tayangan video atau animasi dan kegiatan kelompok/individu yang
imajinatif.
D. MATERI
PEMBELAJARAN
A. Perkembangan
Sistem Periodik Unsur
Usaha-usaha
untuk mengelompokkan unsur-unsur telah dimulai sejak para ahli menemukan
semakin banyaknya unsur di alam. Upaya untuk
mengelompokkan unsur-unsur ke dalam kelompok-kelompok tertentu sebenarnya sudah dilakukan para ahli sejak dulu,
tetapi pengelompokan masa itu masih
sederhana. Pengelompokan yang paling sederhana ialah membagi unsur ke dalam kelompok logam dan non-logam. Pengelompokkan
unsur-unsur ini dimaksudkan agar unsur-unsur tersebut mudah dipelajari.
Beberapa ahli mengelompokkan unsur-unsur tersebut berdasarkan penelitian yang
dilakukan.
1)
Triade Dobereiner
Pada tahun 1829, Johann Dobereiner
mengelompokkan unsure berdasarkan kemiripan sifat ke dalam tiga kelompok yang
disebut triade. Dalam triade, sifat unsur kedua merupakan sifat antara
unsur pertama dan unsur ketiga. Contohnya: suatu triade Li-Na-K terdiri dari
Lithium (Li), Natrium (Na), Kalium (K) yang mempunyai kemiripan sifat. Dia juga
menemukan bahwa massa atom unsur kedua adalah rata-rata massa atom unsur
pertama dan unsur ketiga. Tabel pengelompokkan unsur dapat dilihat pada Tabel
1. Contohnya: massa atom unsur Na adalah rata-rata massa atom unsur Li dan massa
atom unsur K.
Contoh
triade yang lain adalah triade Ca-Sr-Ba, triade Cl-Br-I.
Tabel
1. Tabel Triade
Litium
(Li)
|
Kalsium
(Ca)
|
Klorin
(Cl)
|
Belerang
(S)
|
Mangan
(Mn)
|
Natrium
(Na)
|
Stronsium
(Sr)
|
Bromin
(Br)
|
Selenium
(Se)
|
Kromium
(Cr)
|
Kalium
(K)
|
Barium
(Ba)
|
Iodin
(I)
|
Telurium
(Te)
|
Besi
(Fe)
|
2)
Hukum Oktaf Newlands
Pada tahun 1865, John Newlands
mengklasifikasikan unsur berdasarkan kenaikan massa atomnya. Newlands mengamati
ada pengulangan secara teratur keperiodikan sifat unsur. Unsur ke-8 mempunyai
sifat mirip dengan unsur ke-1. Begitu juga unsur ke-9 mirip sifatnya dengan
unsur ke-2, dan seterusnya. Karena kecenderungan pengulangan selalu terjadi
pada sekumpulan 8 unsur (seperti yang telah dijelaskan) maka sistem tersebut
disebut Hukum Oktaf.
Tabel 2. Tabel
unsur Newlands
No
|
No
|
No
|
No
|
No
|
No
|
No
|
No
|
H 1
|
F
8
|
Cl 15
|
Co&Ni 22
|
Br
29
|
Pd 36
|
Te
43
|
Pt&Ir 50
|
Li 2
|
Na 9
|
K 16
|
Cu
23
|
Rb
30
|
Ag 37
|
Cs
44
|
Os 51
|
Be 3
|
Mg 10
|
Ca 17
|
Zn
24
|
Sr
31
|
Cd 38
|
Ba
45
|
V 52
|
B 4
|
Al 11
|
Cr 18
|
Y
25
|
Ce&La 32
|
U 39
|
Ta
46
|
Tl
53
|
C 5
|
Si 12
|
Ti 19
|
In
26
|
Zr
33
|
Sn 40
|
W
47
|
Pb 54
|
N 6
|
P
13
|
Mn 20
|
As
27
|
Di&Mo 34
|
Sb 41
|
Nb
48
|
Bi
55
|
O 7
|
S
14
|
Fe 21
|
Se
28
|
Ro&Ru 35
|
I
42
|
Au
49
|
Th 56
|
Kelemahannya
adalah Hukum Oktaf Newlands hanya berlaku untuk unsur-unsur dengan massa atom
yang rendah.
3) Sistem Periodik Mendeleev
Sesuai dengan kegemarannya yaitu bermain
kartu, ahli kimia dari Rusia, Dimitri Ivanovich Mendeleev (1869) mengumpulkan
informasi sebanyak-banyaknya tentang unsur, kemudian ia menulis pada
kartu-kartu. Kartu-kartu unsur tersebut disusun berdasarkan kenaikan massa atom
dan kemiripan sifat. Kartu-kartu unsur yang sifatnya mirip terletak pada kolom
yang sama yang kemudian disebut golongan. Sedangkan pengulangan sifat
menghasilkan baris yang disebut periode. Alternatif pengelompokkan
unsur-unsur lebih ditekankan pada sifat-sifat unsur tersebut daripada kenaikan
massa atom relatifnya, sehingga ada tempat-tempat kosong dalam tabel periodik
tersebut. Tempat kosong inilah yang oleh Mendeleev diduga akan diisi oleh
unsur-unsur dengan sifat-sifat yang mirip tetapi pada waktu itu unsur tersebut
belum ditemukan.
Tabel 3. Tabel
Sistem Periodik Mendeleev
Group
I
|
Group
II
|
Group
III
|
Group
IV
|
Group
V
|
Group
VI
|
Group
VII
|
Group
VII
|
|
-
|
-
|
-
|
RH4
|
RH3
|
RH2
|
RH
|
-
|
|
R2O
|
RO
|
R2O3
|
RO2
|
R2O5
|
RO3
|
R2H7
|
RO4
|
|
1
|
H
= 1
|
|||||||
2
|
Li
=7
|
Be
= 9,4
|
B
= 11
|
C
= 12
|
N
=14
|
O
= 16
|
F
= 19
|
|
3
|
Na
= 23
|
Mg
= 24
|
Al
= 27,3
|
Si
= 28
|
P
= 31
|
S
= 32
|
Cl
= 35,5
|
|
4
|
K
= 39
|
Ca
= 40
|
-
= 44
|
Ti
= 48
|
V
= 51
|
Cr
= 52
|
Mn
= 55
|
Fe
= 56, Co =59,
Ni
= 59, Cu = 63
|
5
|
(Cu
= 53)
|
Zn
= 65
|
-
= 68
|
-
= 72
|
As
= 75
|
Se
= 78
|
Br
= 80
|
|
6
|
Rb
= 85
|
S
= 87
|
?Yt
= 88
|
Zr
= 90
|
Nb
= 94
|
Mo
= 96
|
-
= 100
|
Ru
= 104, Rh =104,Pd = 106, Ag =108
|
7
|
(Ag
=108)
|
Cd
= 112
|
In
= 113
|
Sn
= 118
|
Sb
= 122
|
T
= 125
|
J
= 127
|
|
8
|
Cs
= 133
|
Ba
= 137
|
?Di
= 138
|
?Ce
= 140
|
-
|
-
|
-
|
-
– - -
|
9
|
(-)
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
|
10
|
-
|
-
|
?Er=
178
|
?La
= 18-
|
Ta=
182
|
W
= 184
|
-
|
Os
= 195, Ir =197,
Pt
198, Au = 199
|
11
|
(Au
=198)
|
Hg
= 200
|
Tl
= 204
|
Pb
= 207
|
Bi
= 208
|
|||
12
|
-
|
-
|
-
|
Th
= 231
|
-
|
U
=240
|
-
|
-
– - -
|
Kelebihan
sistem periodik Mendeleev adalah dapat meramalkan sifat unsur yang belum
ditemukan pada saat itu dan telah mempunyai tempat yang kosong, penempatan gas
mulia yang baru ditemukan tahun 1890–1900 tidak menyebabkan perubahan susunan
sistem periodik Mendeleev, sedangkan kekurangannya yaitu adanya penempatan
unsur yang tidak sesuai dengan kenaikan massa atom. Contoh: 127I
dan 128Te. Karena sifatnya, Mendeleev terpaksa menempatkan Te lebih dulu
daripada I.
4)
Sistem Periodik Modern
Pada tahun 1914, Henry G. Moseley
menemukan bahwa urutan unsur-unsur dalam sistem periodik sesuai dengan kenaikan
nomor atom unsur. Sistem periodik unsur modern disusun berdasarkan kenaikan
nomor atom dan kemiripan sifat. Moseley berhasil menemukan kesalahan dalam
tabel periodik Mendeleev, yaitu ada unsur yang terbalik letaknya. Penempatan
Telurium dan Iodin yang tidak sesuai dengan kenaikan massa atom relatifnya,
ternyata sesuai dengan kenaikan nomor atom. Sistem periodik modern bisa
dikatakan sebagai penyempurnaan sistem periodik Mendeleev. Tabel Moseley atau
yang dikenal dengan istilah Tabel Sistem Periodik Modern dapat dilihat pada
Tabel 4.
Tabel 4. Tabel
Sistem Periodik Modern
Jumlah periode
dalam sistem periodik ada 7 dan diberi tanda dengan angka:
Periode
1 disebut sebagai periode sangat pendek dan berisi 2 unsur.
Periode
2 disebut sebagai periode pendek dan berisi 8 unsur.
Periode
3 disebut sebagai periode pendek dan berisi 8 unsur.
Periode
4 disebut sebagai periode panjang dan berisi 18 unsur.
Periode
5 disebut sebagai periode panjang dan berisi 18 unsur.
Periode
6 disebut sebagai periode sangat panjang dan berisi 32 unsur,
pada periode ini terdapat unsurLantanida yaitu unsur nomor 58 sampai nomor
71.
Periode
7 disebut sebagai periode belum lengkap karena mungkin akan
bertambah lagi jumlah unsur yang menempatinya, sampai saat ini berisi 24 unsur.
Pada periode ini terdapat deretan unsur yang disebutAktinida, yaitu unsur
bernomor 90 sampai nomor 103.
B.
Hubungan Konfigurasi
Elektron dan Sistem Periodik
Ada
keterkaitan antara konfigurasi elektron dengan letak unsur dalam sistem
periodik. Simak beberapa contoh pada tabel periodik.
Tabel
4. Konfigurasi elektron beberapa unsur dalam sistem periodik unsur (SPU)
No
|
Lamabang unsur
|
Konfigurasi elektron
|
Letak Pada SPU
|
|
Golongan
|
Periode
|
|||
1
|
11Na
|
1s2 2s2 2p6
3s1
|
IA
|
3
|
2
|
20Ca
|
1s2 2s2 2p6
3s2 3p6 4s2
|
IIA
|
4
|
3
|
49In
|
1s2 2s2 2p6
3s2 3p6 4s2 3d10 4p6
5s2 4d10 5p1
|
IIIA
|
3
|
4
|
15P
|
1s2 2s2 2p6
3s2 3p3
|
VA
|
3
|
5
|
8O
|
1s2 2s2 2p4
|
VIA
|
2
|
6
|
17Cl
|
1s2 2s2 2p6
3s2 3p5
|
VIIA
|
3
|
7
|
10Ne
|
1s2 2s2 2p6
|
VIIIA
|
2
|
8
|
Dari
tabel diatas terlihat bahwa konfigurasi elektron unsur – unsur golongan IA
mempunyai elektron valensi ns1
sedangkan unsur – unsur golongan II mempunyai elektron valensi ns2 di mana n adalah nomor periodik tempat unsur
tersebut berada. Oleh karena itu, unsur – unsur yang terdapat pada golongan IA
dan IIA disebut unsur – unsur blok s
C. Sifat –
sifat Keperiodikan
a. Logam dan non logam
Unsur di
alam secara garis besar dapat dikelompokan menjadi 2, yaitu unsur – unsur logam
dan non logam.
Dalam sistem
periodik, unsur – unsur logam terletak disebelah kiri dan unsur non logam
terletak di sebelah kanan. Dalam satu periode
dari kiri ke kanan, sifat kelogamannya berkurang, atau makin besifat non logam. Sedangkan dalam satu golongan dari atas ke bawah sifat kelogamannya
semakin besar.
b. Titik Leleh dan Titik Didih
Titik didih
dan titik leleh termasuk sifat fisis yang mempunyai sifat keperiodikan.
Kecenderungan perubahan titik leleh dan titik didih dalam
sistem periodik adalah sebagai berikut :
a.
unsur – unsur logam dalam satu
golongan dari atas ke bawah, titik leleh dan titik didihnya cenderung makin
rendah, sedangkan untuk unsur – unsur non logam cenderung makin tinggi.
b.
Unsur – unsur dalam satu periode
dari kiri ke kanan, titik lelehnya naik sampai maksimum pada golongan IV A
kemudian turun secara teratur, sedangkan
titik didih akan naik sampai maksimum pada golongan III A kemudian turun secara teratur.
c. Jari – jari atom
Unsur-unsur yang seperiode memiliki jumlah kulit yang sama. Akan
tetapi, tidaklah berarti mereka memiliki jari-jari atom yang sama pula. Semakin
ke kanan letak unsur, proton dan elektron yang dimiliki makin banyak, sehingga
tarik-menarik inti dengan elektron makin kuat. Akibatnya, elektron-elektron
terluar tertarik lebih dekat ke arah inti. Jadi, bagi unsur-unsur yang
seperiode, jari-jari atom makin ke kanan makin kecil.
Dalam satu golongan, konfigurasi
unsur-unsur satu golongan mempunyai jumlah elektron valensi sama dan jumlah
kulit bertambah. Akibatnya, jarak elektron valensi dengan inti semakin jauh,
sehingga jari-jari atom dalam satu golongan makin ke bawah makin besar.
Jadi dapat disimpulkan:
1.
Dalam satu golongan, jari-jari
atom bertambah besar dari atas kebawah.
2.
Dalam satu periode, jari-jari atom
makin kecil dari kiri ke kanan.
d. Energi ionisasi
Energi ionisasi adalah
energi yang diperlukan untuk melepaskan elektron terluar suatu atom. Energi ionisasi
ini dinyatakan dalam satuan kJ mol–1. Unsur-unsur yang segolongan, energi
ionisasinya makin ke bawah semakin kecil karena elektron terluar makin jauh
dari inti (gaya tarik inti makin lemah), sehingga elektron terluar makin mudah
dilepaskan. Sedangkan unsur-unsur yang seperiode, gaya tarik inti makin ke
kanan makin kuat, sehingga energi ionisasi pada umumnya makin ke kanan makin
besar. Ada beberapa perkecualian yang perlu diperhatikan. Golongan IIA, VA, dan
VIIIA ternyata mempunyai energi ionisasi yang sangat besar, bahkan lebih besar
daripada energi ionisasi unsur di sebelah kanannya, yaitu IIIA dan VIA. Hal ini
terjadi karena unsur-unsur golongan IIA, VA, dan VIIIA mempunyai konfigurasi
elektron yang relatif stabil, sehingga elektron sukar dilepaskan.
e. Afinitas elektron
Afinitas
elektron adalah energi yang menyertai proses penambahan 1 elektron pada satu
atom netral dalam wujud gas, sehingga terbentuk ion bermuatan –1. Afinitas
elektron juga dinyatakan dalam kJ mol–1. Unsur yang memiliki afinitas elektron
bertanda negatif, berarti mempunyai kecenderungan lebih besar dalam menyerap
elektron daripada unsur yang afinitas elektronnya bertanda positif. Makin
negatif nilai afinitas elektron, maka makin besar kecenderungan unsur tersebut
dalam menyerap elektron (kecenderungan membentuk ion negatif).
Dari sifat
ini dapat disimpulkan bahwa:
1. Dalam satu
golongan, afinitas elektron cenderung berkurang dari atas ke bawah.
2. Dalam satu
periode, afinitas elektron cenderung bertambah dari kiri ke kanan.
3.
Kecuali unsur alkali tanah dan gas mulia, semua unsur golongan utama
mempunyai afinitas elektron bertanda negatif. Afinitas elektron terbesar
dimiliki oleh golongan halogen.
f. Keelektronegatifan
Keelektronegatifan
adalah kemampuan atau kecenderungan suatu atom untuk menangkap atau menarik
elektron dari atom lain. Misalnya, fluorin memiliki kecenderungan menarik
elektron lebih kuat daripada hidrogen. Jadi, dapat disimpulkan bahwa
keelektronegatifan fluorin lebih besar daripada hidrogen. Konsep
keelektronegatifan ini pertama kali diajukan oleh Linus Pauling (1901 – 1994)
pada tahun 1932. Unsur-unsur yang segolongan, keelektronegatifan makin ke bawah
makin kecil sebab gaya tarik inti makin lemah. Sedangkan unsur-unsur yang
seperiode, keelektronegatifan makin ke kanan makin besar. Akan tetapi perlu
diingat bahwa golongan VIIIA tidak mempunyai keelektronegatifan. Hal ini karena
sudah memiliki 8 elektron di kulit terluar. Jadi keelektronegatifan terbesar berada
pada golongan VIIA.
E. PENDEKATAN
DAN METODE PEMBELAJARAN
Pendekatan : Scientific
Model : Multiple Representasi
Metode : diskusi dan latihan
F.
MEDIA DAN SUMBER
BELAJAR
·
LKS
·
Buku Kimia SMA Kelas X
·
Tabel Sistem Periodik
Unsur
G. LANGKAH-LANGKAH
PEMBELAJARAN
Materi
: Sejarah perkembangan SPU, golongan dan periode
A. Pendahuluan
Kegiatan
|
Alokasi Waktu
|
-
Salam
Guru : Selamat pagi anak-anak. Bagaimana
kabar kalian pagi ini?
Siswa : Pagi Pak , baik pak.
-
Doa
Guru menciptakan suasana kelas yang religius dengan menga wali berdoa bersama,
memeriksa kehadiran siswa, kebersihan dan kerapian kelas sebagai wujud kepedulian lingkungan.
-
Absensi
Guru : Ada yang tidak hadir pada hari ini?
Siswa : tidak ada pak
-
Guru
menumbuhkan rasa ingin tahu dengan menyampaikan tujuan
pembelajaran
Guru : Tujuan pembelajaran kita pada hari ini
adalah :
1. Dengan
bereksplorasi tentang sistem periodik unsur, secara mandiri siswa dapat
menyatakan ide pokok dalam perkembangan sistem periodik tride
Dobereiner,oktaf Newlands, sistem periodik Mendeleev dan sistem periodik
Modern.
2. Menentukan
letak unsur dalam sistem periodik berdasarkan konfigurasi elektron.
3. Melalui
latihan dan diskusi, siswa dapat menetukan letak unsur berdasarkan golongan
dan periode.
4. Mengembangkan
perilaku rasa ingin tahu, teliti, tekun/ulet dan saling menghargai pendapat
melalui kegiatan diskusi kelompok, tanya jawab dan penugasan individu.
5. Menumbuhkan
kesadaran diri akan keagungan Tuhan YME dan kesadaran akan ketetapan Tuhan
YME merupakan ketetapan yang terbaik untuk kehidupan umat manusia melalui
kegiatan mengamati tayangan video atau animasi dan kegiatan kelompok/individu
yang imajinatif
Siswa
: Menyimak tujuan pembelajaran yang disampaikan oleh guru.
- Apersepsi
Guru mengingatkan kembali akan konfigurasi
elektron. “Ayo anak-anak, siapa yang mengetahui konfigurasi unsur 20Ca?
”
-
Guru memotivasi siswa
dengan memberikan sebuah analogi.
Pernahkah kalian meminum susu? Susu merupakan
minuman yang kaya akan kalsium, sangat baik untuk pertumbuhan tulang. Dalam
sistem periodik, Ca merupakan salah satu unsur yang menempati golongan IIA.
Mengapa unsur Ca menempati golongan IIA?
Siswa : Siswa termotivasi untuk mempelajari
sistem periodik unsur.
|
25
menit
|
B.
Kegiatan
Inti
Kegiatan
|
Alokasi Waktu
|
1.
Eksplorasi
1) Guru
membimbing siswa untuk membentuk kelompok. Setiap kelompok terdiri atas 4
siswa.
2) Guru
memberikan konsep tentang sistem periodik unsur melalui tayangan.
3) Siswa
diminta untuk memperhatikan dan mengamati tayangan tersebut melalui diskusi
kelompok dan menuliskan hasil diskusi
pada LKS pengamatan.
4) Guru
membimbing siswa untuk membagi kedalam 10 kelompok, tiap kelompok terdiri
dari 4 orang.
5) Siswa
didorong dan dibimbing dalam bekerja kelompok dan menggunakan kemampuan
imajinasinya untuk menyelesaikan masalah yang ada pada LKS pengamatan.
2. Internalisasi
1)
Dengan
dibantu siswa, guru mengundi kelompok untuk presentasi, selanjutnya 2
kelompok siswa yang terpilih untuk mempresentasikan hasil diskusi
kelompoknya.
2)
Siswa dari
kelompok lain diberi kesempatan untuk memberikan komentar atau menanggapinya
daengan bahasa yang baik dan santun.
3)
Guru
menyampaikan materi sejarah perkembangan Sistem Periodik Unsur
4)
Guru
memberikan latihan individu kepada siswa dalam menginterkoneksikan fenomena
kimia melalui soal evaluasi
|
90 menit
|
C.
Penutup
Kegiatan
|
Alokasi Waktu
|
1) Guru
melakukan reviw terhadap hasil kerja siswa dan melakukan refleksi dengan
meminta siswa megungkapkan perasaan dan pendapatnya.
2) Guru
memberikan tugas rumah (evaluasi) tentang perkembangan sistem periodik unsur
3) Doa
dan Salam
|
20
menit
|
H. Penilaian
Hasil Belajar
1. Tes
hasil belajar (penguasaan konsep) kimia menggunakan penskoran (setiap soal
diberi skor 1 bila jawaban benar dan skor nol bila jawaban salah)
2. Penilaian
sikap ( perilaku) menggunakan rubrik penilaian perilaku
3. Penilaian
ketrampilan menggunakan rubrik penilaian ketrampilan.
LEMBAR
PENGAMATAN PENILAIAN SIKAP
Mata Pelajaran : Kimia
Kelas/Semester : X/1
Tahun Ajaran :
Waktu Pengamatan :
Indikator
sikap aktif dalam pembelajaran
1. Kurang
baik jika menunjukkan sama sekali tidak ambil bagian dalam pembelajaran
2. Baik
jika menunjukkan sudah ada usaha ambil bagian dalam pembelajaran tetapi belum
ajeg/konsisten
3. Sangat
baik jika menunjukkan sudah ambil bagian dalam menyelesaikan tugas kelompok
secara terus menerus dan ajeg/konsisten
Indikator
sikap bekerjasama dalam kegiatan kelompok
1. Kurang
baik jika sama sekali tidak berusaha untuk bekerjasama dalam kegiatan kelompok
2. Baik
jika menunjukkan sudah ada usaha untuk bekerja sama dalam kegiatan kelompok
tetapi masih bekum ajeg/konsisten
3. Sangat
baik jika menunjukkan adanya usaha bekerjasama dalamkegiatan kelompok secara
terus menerus dan ajeg/konsisten
Indikator
sikap toleran terhadap proses pemecahan masalah yang berbeda dan kreatif
1. Kurang
baik jika sama sekali tidak bersikap toleran terhadap proses pemecahan masalah
yang berbeda dan kreatif
2. Baik
jika menunjukkan sudah ada usaha untuk bersikap toleran terhadap proses
pemecahan masalah yang berbeda dan kreatif tetapi masih belum ajeg/konsisten
3. Sangat
baik jika menunjukkan sudah ada usaha untuk bersikap toleran terhadap proses
pemecahan masalah yang berbeda dan kreatif secara terus menerus dan
ajeg/konsisten.
Bubuhkan
tanda √ pada kolom-kolom sesuai hasil pengamatan
NO.
|
NAMA
SISWA
|
SIKAP
|
||||||||
AKTIF
|
BEKERJASAMA
|
TOLERAN
|
||||||||
KB
|
B
|
SB
|
KB
|
B
|
SB
|
KB
|
B
|
SB
|
||
1
|
||||||||||
2
|
Keterangan
:
KB`` : Kurang Baik
B : Baik
SB : Sangat Baik
LEMBAR
PENGAMATAN PENILAIAN KETERAMPILAN
Mata Pelajaran : Kimia
Kelas/Semester : X/1
Tahun Ajaran :
Waktu Pengamatan :
Indikator
terampil menerapkan konsep/prinsip dan strategi pemecahan masalah yang relevan
yang berkaitan dengan isotop isobar isoton dan konfigurasi elektron.
1.
Kurang terampil jika
sama sekali tidak menerapkan konsep/prinsip dan strategi pemecahan masalah yang
relevan.
2.
Terampil jika
menunjukkan sudah ada usaha untuk menerapkan konsep/pronsip dan strategi
pemecahan masalah yang relevan tetapi belum tepat.
3.
Sangat terampil jika
menunjukkan adanya usaha untuk menerapkan konsep/prinsip dan strategi pemecahan
masalah yang relevan dan sudah tepat.
Bubuhkan
tanda √ pada kolom-kolom sesuai hasil pengamatan
NO
|
NAMA
SISWA
|
SIKAP
|
||
Menerapkan
Konsep/prinsip
|
||||
dan
strategi pemecahan masalah
|
||||
KB
|
B
|
SB
|
||
Keterangan
:
KT : Kurang Terampil
T : Terampil
ST : Sangat Terampil
Berdasarkan tabel diatas maka kerjakan dan diskusikan soal dibawah ini
LKS Sifat – sifat keperiodikan
Sifat-Sifat keperiodikan unsur
|
|
Jari – jari atom
|
(-)
kecil
|
Sifat – sifat keperiodikan unsur
|
|
Afinitas
elektron
|
(+)
besar
|
Energi
ionisasi
|
|
Kelektronegatifan
|
Perhatikan tabel dibawah ini
golongan
periode
|
IA
|
IIA
|
IIIA
|
IVA
|
VA
|
VIA
|
VIIA
|
VIIIA
|
1
|
H
|
|
|
|
|
|
|
He
|
2
|
|
Be
|
|
C
|
N
|
|
F
|
|
3
|
|
|
Al
|
Si
|
|
S
|
Cl
|
Ar
|
4
|
|
Ca
|
|
|
As
|
|
Br
|
|
5
|
Rb
|
|
In
|
Sn
|
|
Te
|
I
|
Xe
|
6
|
|
Ba
|
|
|
Bi
|
Po
|
At
|
|
7
|
Fr
|
|
Uut
|
Uuq
|
|
Uuh
|
|
Uuo
|
Berdasarkan tabel diatas maka kerjakan dan diskusikan soal dibawah ini
v
Jari – jari atom
Be > F
Fr ...... H
Br ...... Ca
I ...... Rb
Ba ....... At
Rb ...... I
v
Afinitas Elektron
Ba ..... Be
Al ...... Cl
N ..... Bi
In ..... Te
F ...... C
Be ....... Ba
v
Energi Ionisasi
Fr ..... Uuo
C ..... F
Bi ...... N
Te ...... In
Ca ...... Br
Cl ...... At
v
Kelektronegatifan
Uuo ..... Fr
Br ...... Ca
Uuq ...... C
Rb ...... Xe
Uuh ...... S
Dari soal diatas dapat di
simpulkan sebagai berikut
·
Dalam
satu golongan, unsur- unsur dari bawah ke atas memiliki jari-jari atom yang
semakin ...............
·
Dalam
satu periode, unsur-unsur dari kiri
ke kanan memiliki jari-jari
atom yang semakin ……….
|
· Dalam
satu golongan, unsur- unsur dari bawah ke atas memiliki afinitas elektron
yang semakin ...............
·
Dalam
satu periode, unsur-unsur dari kiri
ke kanan memiliki afinitas
elektron yang semakin ………..
|
·
Dalam
satu golongan, unsur- unsur dari bawah ke atas memiliki
kelektronegatifan yang semakin
...............
·
Dalam
satu periode, unsur-unsur dari kiri
ke kanan memiliki
kelektronegatifan yang semakin ………..
|
·
Dalam
satu golongan, unsur- unsur dari bawah ke atas memiliki energi ionisasi
yang semakin ...............
·
Dalam
satu periode, unsur-unsur dari kiri
ke kanan memiliki energi
ionisasi yang semakin ………..
|
EVALUASI
Pilihlah Benar / Salah pernyataan berikut. Kerjakan dengan jujur,
teliti dan tepat !
1.
(Benar / Salah)
Kepanjangan singkatan dari Sistem Periodik Unsur adalah SPU.
2.
(Benar / Salah)
Orang
yang pertama kali menemukan pengelompokkan unsur adalah Dobereiner dengan teori
Oktafnya.
3.
(Benar / Salah)
Dobereiner mengemukakan pengelompokkan unsur-unsur berdasarkan
massa atomnya.
4.
(Benar / Salah)
Newland
mengemukakan pengelompokkan unsur-unsur menggunakan teori Oktaf.
5.
(Benar / Salah)
Dalam sistem periodik yang diusung oleh Mendeleev, unsur-unsur
dalam satu periode terdapat kemiripan sifat.
6.
(Benar / Salah)
Sebelum menentukan golongan dan periode kita harus menentukan
konfigurasi elektronnya terlebih dahulu.
7.
(Benar / Salah)
Golongan
ditentukan dari jumlah elektron valensi suatu unsur yang didapatkan dari
konfigurasi elektron.
8.
(Benar / Salah)
Periode ditentukan dari jumlah elektron valensi suatu unsur yang
didapatkan dari konfigurasi elektron.
9.
(Benar / Salah)
Sifat-sifat
periodic unsur ialah energi ionisasi, jari-jari atom, tekanan parsial, dan
afinitas elektron.
10.
(Benar / Salah)
Dalam
satu golongan, jari-jari atom dari atas ke bawah semakin besar.