Rabu, 05 November 2014

SISTEM PERIODIK UNSUR



SISTEM PERIODIK UNSUR

Sistem periodik adalah suatu tabel berisi identitas unsur-unsur yang dikemas secara berkala dalam bentuk periode dan golongan berdasarkan     kemiripan sifat-sifat unsurnya.
A.     Perkembangan Sistem Periodik
1.     Sistem Periodik Klasik
a.         Pengelompokan Logam dan Non Logam
Ketika ilmu kimia lahir, para ilmuwan Arab dan Persia membagi unsur-unsur menjadi dua kelompok, yaitu lugham (logam) dan laysa lugham (bukan logam) Pengelompokan unsur-unsur menjadi logam dan bukan logam berlangsung sampai abad ke-19.
b.         Johan W. Dobereiner (triade Dobereiner)
Ilmuwan pertama yang mengembangkan sistem periodik unsur adalah Johan W. Dobereiner. Sistem periodik unsur-unsur yang dikelompokkan didasarkan pada massa atom. Menurut Dobereiner, jika massa atom unsur A ditambah massa atom unsur B, kemudian dirata-ratakan maka akan dihasilkan massa atom unsur C. Ketiga unsur ini akan memiliki sifat yang mirip. Kelompok unsur tersebut oleh Dobereiner dinamakan triade.
Contoh:
Massa atom Cl = 35
Massa atom I = 127
Massa atom Br = 35 + 127 /2 = 81
Jadi, sifat unsur bromin akan mirip dengan unsur klorin dan iodin.
Kelemahan sistem triade. ada beberapa unsur lain yang tidak termasuk dalam satu triad, tetapi mempunyai sifat-sifat mirip dengan triad tersebut.
c.          John Newland
Newlands menyusun unsur berdasarkan kenaikan massa atom relatifnya. Jika unsur-unsur dideretkan menurut kenaikan massa atom relatifnya  maka unsur kedelapan memiliki sifat mirip dengan unsur pertama. ternyata unsur yang berselisih 1 oktaf (unsur ke-1 dan ke-8, unsur ke-2 dan unsur ke-9), menunjukkan kemiripan sifat. Pola ini dinamakan Hukum Oktaf.
Kelemahan hukum Oktef karena hanya berlaku untuk unsur-unsur ringan. Jika diteruskan, ternyata kemiripan sifat terlalu dipaksakan. Misalnya, Zn mempunyai sifat yang cukup berbeda dengan Be, Mg, dan Ca.
d.          Dmitri Mendeleev dan ilmuwan kimia dari Jerman, Lothar Meyer,
Sistem periodik Mendeleev didasarkan pada nomor massa atom, sedangkan sistem periodik Meyer didasarkan pada massa jenis atom. Walaupun dasar penggolongan sistem periodik berbeda, tetapi hasilnya hampir sama. Mendeleev menyusun sistem periodik unsur-unsur dengan cara menempatkan unsur-unsur ke dalam bentuk baris dan kolom. Unsur-unsur dalam kolom yang sama ini memiliki sifat-sifat yang mirip. Mendeleev menempatkan unsur-unsur yang mempunyai kemiripan sifat dalam satu lajur vertikal, yang disebut golongan. Lajur-lajur horizontal, yaitu lajur unsur-unsur berdasarkan kenaikan massa atom relatifnya, disebut periode.
 Kelemahan sistem ini adalah penempatan beberapa unsur tidak sesuai dengan kenaikan massa atom relatifnya. Selain itu masih banyak unsur yang belum dikenal.
keunggulan sistem periodik Mendeleev adalah bahwa Mendeleev berani mengosongkan beberapa tempat dengan keyakinan bahwa masih ada unsur yang belum dikenal (James E. Brady, 1990)
2.     Sistem Periodik Modern
Tahun 1914, Henry G. J. Moseley menemukan bahwa urutan unsur dalam tabel periodik sesuai kenaikan nomor atom. Tabel periodik modern yang disebut juga tabel periodik bentuk panjang, disusun menurut kenaikan nomor atom dan kemiripan sifat. Tabel periodik modern ini dapat dikatakan sebagai penyempurnaan Tabel Periodik Mendeleyev.
Tabel periodik bentuk panjang terdiri atas lajur vertikal (golongan) yang disusun menurut kemiripan sifat dan lajur horizontal (periode) yang disusun berdasarkan kenaikan nomor atomnya.
a.         Lajur vertikal (golongan)
ditulis dengan angka Romawi terdiri atas 18 golongan.
1)              Golongan A (Golongan Utama)
 IA : Alkali Gol.                      VA : Nitrogen
IIA : Alkali Tanah                   VIA : Kalkogen
IIIA : Aluminium                    VIIA : Halogen
IVA: Karbon                           VIIIA (0): Gas Mulia
2)              Golongan Transisi/Golongan Tambahan (Golongan B), terbagi atas:
a) Golongan Transisi (Gol. B), yaitu : IIIB, IVB, VB, VIB, VIIB, VIIIB (VIII), IB, dan IIB.
b) Golongan Transisi Dalam, ada dua deret yaitu :
·            Deret Lantanida (unsur dalam deret ini mempunyai kemiripan sifat dengan 57La).
·            Deret Aktinida (unsur dalam deret ini mempunyai kemiripan sifat dengan 89Ac).
Golongan B terletak di antara Golongan IIA dan IIIA.
Unsur-unsur yang berada dalam satu golongan mempunyai persamaan sifat karena mempunyai elektron valensi (elektron di kulit terluar) yang sama.
b.         Lajur Horizontal (Periode) ditulis dengan angka Arab terdiri atas 7 periode.
Periode 1 berisi 2 unsur. Periode 5 berisi 18 unsur.
Periode 2 berisi 8 unsur. Periode 6 berisi 32 unsur.
Periode 3 berisi 8 unsur. Periode 7 berisi 23 unsur (belum lengkap).
Periode 4 berisi 18 unsur.
Tabel 2.4 Tabel Periodik Unsur
B.    Hubungan Sistem Konfigurasi Elektron dengan Letak Unsur dalam Tabel Periodik Unsur
Berdasarkan konfigurasi elektron unsur-unsur terdapat hubungan antara konfigurasi elektron dengan letak unsur (nomor golongan dan periode) dalam tabel periodik sebagai berikut.
1. Jumlah elektron valensi menyatakan  nomor golongan
2. Jumlah kulit elektron menyatakan nomor periode
Pengecualian terjadi pada helium, elektron valensinya 2 tetapi terletak pada golongan gas mulia (VIIIA)
C.    SIFAT SIFAT UNSUR
Sifat unsur dibedakan menjadi dua, yaitu unsur logam dan nonlogam. Unsur-unsur logam terdapat di sebelah kiri sedangkan unsur-unsur nonlogam terdapat di sebelah kanan tabel periodik. Ditinjau dari konfigurasi elektron, unsur logam cenderung melepaskan elektron (energi ionisasi kecil), sedangkan unsur nonlogam menangkap elektron (keelektronegatifan besar). Pada tabel periodik, sifat-sifat logam semakin ke bawah semakin bertambah sedangkan semakin ke kanan semakin berkurang.
Unsur bagian kiri tabel periodik (IA dan IIA) memiliki sifat logam paling kuat, sedangkan unsur-unsur paling kanan (VIIA) mempunyai sifat nonlogam paling kuat. Antara unsur logam dan nonlogam terdapat unsur peralihan yang mempunyai sifat logam dan nonlogam sekaligus.
D.    Sifat Periodik Unsur
Unsur-unsur dalam golongan yang sama memiliki elektron valensi yang sama. Demikian pula unsur-unsur pada periode yang sama, elektron valensinya menghuni orbit yang sama. Oleh karena sifat-sifat unsur ada hubungannya dengan konfigurasi elektron maka unsur-unsur dalam golongan yang sama akan memiliki sifat yang mirip dan dalam periode yang sama akan menunjukkan sifat yang khas secara berkala (periodik) dari logam ke nonlogam. Beberapa sifat periodik unsur di antaranya adalah jari-jari atom, afinitas elektron, energi ionisasi, dan keelektronegatifan.
1.         JARI-JARI ATOM
Jari-jari atom adalah jarak dari inti atom sampai kulit terluar. unsur-unsur yang segolongan, jari-jari atom makin ke bawah makin besar sebab jumlah kulit yang dimiliki atom makin banyak, sehingga kulit terluar makin jauh dari inti atom.
a.          Dalam satu golongan dari atas ke bawah, jari-jari atom makin besar sebab jumlah kulit yang dimiliki atom makin banyak (ingat jumlah kulit=nomor periode), sehingga kulit terluar makin jauh dari inti atom. sehingga jari-jari atom juga bertambah besar.

b.          unsur-unsur yang seperiode, jari-jari atom makin ke kanan makin kecil. Dari kiri ke kanan, jumlah kulit tetap tetapi muatan inti (nomor atom) dan jumlah elektron pada kulit bertambah. Hal tersebut mengakibatkan gaya tarik-menarik antara inti dengan kulit elektron semakin besar sehingga jari-jari atom makin kecil.
2.         AFINITAS ELEKTRON
Afinitas elektron adalah besarnya energi yang dibebaskan satu atom netral dalam wujud gas pada waktu menerima satu elektron sehingga terbentuk ion negatif. Atau  energi yang menyertai proses penambahan 1elektron pada satu atom netral dalam wujud gas, sehingga terbentuk ion bermuatan –1a.
a.         Dalam satu golongan dari atas ke bawah afinitas elektron semakin kecil.
b.         Dalam satu periode dari kiri ke kanan afinitas elektron semakin besar.
Penjelasan:
Apabila ion negatif yang terbentuk stabil, energi dibebaskan dinyatakan dengan tanda negatif (-). Apabila ion negatif yang terbentuk tidak stabil, energi diperlukan/diserap dinyatakan dengan tanda positif (+). Kecenderungan dalam afinitas elektron lebih bervariasi dibandingkan dengan energi ionisasi.

3.         ENERGI IONISASI
Energi ionisasi adalah energi yang diperlukan untuk melepaskan elektron terluar suatu atom.
a.         Dalam satu golongan dari atas ke bawah energi ionisasi semakin berkurang.
b.         Dalam satu periode dari kiri ke kanan energi ionisasi cenderung bertambah.
Kecenderungan tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut.
a.      Dari atas ke bawah dalam satu golongan jari-jari atom bertambah sehingga daya tarik inti terhadap elektron terluar semakin kecil. Elektron semakin mudah dilepas dan energi yang diperlukan untuk melepaskannya makin kecil.
b.       Dari kiri ke kanan dalam satu periode, daya tarik inti terhadap elektron semakin besar sehingga elektron semakin sukar dilepas. Energi yang diperlukan untuk melepaskan elektron tentunya semakin besar.
4.         KEELEKTRONEGATIFAN
Keelektronegatifan adalah kemampuan atau kecenderungan suatu atom untuk menangkap atau menarik elektron dari atom lain yang digunakan pada ikatan ke arah atom bersangkutan. Misalnya, fluorin memiliki kecenderungan menarik elektron lebih kuat daripada hidrogen. Jadi, dapat disimpulkan bahwa keelektronegatifan fluorin  lebih besar daripada hidrogen.
a.         Dalam satu golongan dari atas ke bawah keelektronegatifan semakin berkurang.
b.         Dalam satu periode dari kiri ke kanan keelektronegatifan semakin bertambah.
Energi ionisasi dan afinitas elektron berkaitan dengan besarnya daya tarik elektron. Semakin besar daya tarik elektron semakin besar energi ionisasi, juga semakin besar (semakin negatif) afinitas elektron. Jadi, suatu unsur (misalnya fluor) yang mempunyai energi ionisasi dan afinitas elektron yang besar akan mempunyai keelektronegatifan yang besar. Akan tetapi perlu diingat bahwa golongan VIIIA tidak mempunyai keelektronegatifan. Hal ini karena sudah memiliki 8 elektron di kulit terluar. Jadi keelektronegatifan terbesar berada pada golongan VIIA
Semakin besar keelektronegatifan, unsur cenderung makin mudah membentuk ion negatif. Semakin kecil keelektronegatifan, unsur cenderung makin sulit membentuk ion negatif, dan cenderung semakin mudah membentuk ion positif
5.        Sifat Logam
Secara kimia, sifat logam dikaitkan dengan keelektronegatifan, yaitu kecenderungan melepas elektron membentuk ion positif. Jadi, sifat logam tergantung pada energi ionisasi. Ditinjau dari konfigurasi elektron, unsur unsur logam cenderung melepaskan elektron (memiliki energi ionisasi yang kecil), sedangkan unsur-unsur bukan logam cenderung menangkap elektron (memiliki keelektronegatifan yang besar).
Sesuai dengan kecenderungan energi ionisasi dan keelektronegatifan, maka sifat logam-nonlogam dalam periodik unsur adalah:
1)   Dari kiri ke kanan dalam satu periode, sifat logam berkurang, sedangkan sifat nonlogam bertambah.
2)   Dari atas ke bawah dalam satu golongan, sifat logam bertambah, sedangkan sifat nonlogam berkurang.
Jadi, unsur-unsur logam terletak pada bagian kiri-bawah sistem periodik unsur, sedangkan unsur-unsur nonlogam terletak pada bagian kanan-atas. Batas logam dan nonlogam pada sistem periodik sering digambarkan dengan tangga diagonal bergaris tebal, sehingga unsur unsur di sekitar daerah perbatasan antara logam dan nonlogam itu mempunyai sifat logam sekaligus sifat nonlogam. Unsur-unsur itu disebut unsur metaloid. Contohnya adalah boron dan silikon.
Selain itu, sifat logam juga berhubungan dengan kereaktifan suatu unsur. Reaktif artinya mudah bereaksi. Unsur-unsur logam pada sistem periodik unsur makin ke bawah semakin reaktif (makin mudah bereaksi) karena semakin mudah melepaskan elektron. Sebaliknya, unsur-unsur bukan logam pada sistem periodik makin ke bawah makin kurang reaktif (makin sukar bereaksi) karena semakin sukar menangkap elektron. Jadi, unsur logam yang paling reaktif adalah golongan IA (logam alkali) dan unsur nonlogam yang paling reaktif adalah golongan VIIA (halogen)
6.        Titik Leleh dan Titik Didih
Berdasarkan titik leleh dan titik didih dapat disimpulkan sebagai berikut.
1)      Dalam satu periode, titik cair dan titik didih naik dari kiri ke kanan sampai golongan IVA, kemudian turun drastis. Titik cair dan titik didih terendah dimiliki oleh unsur golongan VIIIA.
2)       Dalam satu golongan, ternyata ada dua jenis kecenderungan: unsur-unsur golongan IA – IVA, titik cair dan titik didih makin rendah dari atas ke bawah; unsur-unsur golongan VA – VIIIA, titik cair dan titik didihnya makin tinggi.

SOAL LATIHAN DAN PEMBAHASAN
E.  ESAY

1.     Apakah tujuan para ahli kimia mengelompokkan unsur-unsur?
Tujua mengelompokkan unsur-unsur adalah untuk membantu dan mempermudah dalam mempelajari unsur-unsur
2.     Jelaskan pengelompokan unsur menurut? Dobereiner, Newlands dan Mendeleev
a.     Dobereiner
Dobereiner mengelompokkan unsur didasarkan pada massa atom. Menurut Dobereiner, jika massa atom unsur A ditambah massa atom unsur B, kemudian dirata-ratakan maka akan dihasilkan massa atom unsur C. Ketiga unsur ini akan memiliki sifat yang mirip. Kelompok unsur tersebut oleh Dobereiner dinamakan triade.
Contoh:
Massa atom Cl = 35
Massa atom I = 127
Massa atom Br = 35 + 127 /2 = 81
Jadi, sifat unsur bromin akan mirip dengan unsur klorin dan iodin.
Kelemahan sistem triade. ada beberapa unsur lain yang tidak termasuk dalam satu triad, tetapi mempunyai sifat-sifat mirip dengan triad tersebut.
b.     Newlands
Newlands menyusun unsur berdasarkan kenaikan massa atom relatifnya. Jika unsur-unsur dideretkan menurut kenaikan massa atom relatifnya  maka unsur kedelapan memiliki sifat mirip dengan unsur pertama. Pola ini dinamakan Hukum Oktaf.
Kelemahan hukum Oktef karena hanya berlaku untuk unsur-unsur ringan. Jika diteruskan, ternyata kemiripan sifat terlalu dipaksakan. Misalnya, Zn mempunyai sifat yang cukup berbeda dengan Be, Mg, dan Ca.
c.      Dmitri Mendeleev
Sistem periodik Mendeleev didasarkan pada nomor massa atom, Mendeleev menyusun sistem periodik unsur-unsur dengan cara menempatkan unsur-unsur ke dalam bentuk baris dan kolom. Unsur-unsur dalam kolom yang sama ini memiliki sifat-sifat yang mirip. Mendeleev menempatkan unsur-unsur yang mempunyai kemiripan sifat dalam satu lajur vertikal, yang disebut golongan. Lajur-lajur horizontal, yaitu lajur unsur-unsur berdasarkan kenaikan massa atom relatifnya, disebut periode.
 Kelemahan sistem ini adalah penempatan beberapa unsur tidak sesuai dengan kenaikan massa atom relatifnya dan . Selain itu masih banyak unsur yang belum dikenal.
keunggulan sistem periodik Mendeleev adalah bahwa Mendeleev berani mengosongkan beberapa tempat dengan keyakinan bahwa masih ada unsur yang belum dikenal
3.     Berdasarkan apakah Moseley menyempurnakan sistem periodik Mendeleev?
Jawab
Tabel periodik modern yang disebut juga tabel periodik bentuk panjang, disusun menurut kenaikan nomor atom dan kemiripan sifat.
4.     Apakah perbedaan pengelompokan unsur menurut Mendeleev dengan Moseley berdasarkan golongan dan periode?
Mendeleev menempatkan unsur-unsur yang mempunyai kemiripan sifat dalam satu lajur vertikal, yang disebut golongan. Lajur-lajur horizontal, yaitu lajur unsur-unsur berdasarkan kenaikan massa atom relatifnya, disebut periode.
Sedangkan
Tabel Periodik Moseley Tabel periodik bentuk panjang terdiri atas lajur vertikal (golongan) yang disusun menurut  kemiripan sifat dan lajur horizontal (periode) yang disusun berdasarkan kenaikan nomor atomnya.
5.     Berdasarkan apakah Mendeleev menyusun tabel periodik unsur-unsur? Mengapa sistem periodik dari Mendeleev lebih dikenal daripada model Lothar Meyer?
Jawab
Dasar yang dipakai Mendeleev menyusun tabel periodik unsur-unsur adalah kenaikan nomor massa atom. Kemampuan prediksi Mendeleev menjadikan tabel periodik yang disusunnya lebih dikenal masyarakat ilmiah.
6.     a. Pada periode dan golongan berapakah suatu unsur memiliki jumlah elektron 8?
b. Pada periode dan golongan berapakah suatu unsur memiliki jumlah elektron 14?
Jawab
a. Konfigurasi elektronnya adalah 2 6. Jadi, unsur tersebut akan berada pada periode ke-2 dan golongan VIA.
b. Konfigurasi elektronnya adalah 2 8 4 Jadi, unsur tersebut berada pada periode ke-3 dan golongan IVA.
1.    Manakah di antara penyataan di bawah ini yang bukan merupakan sifat periodik unsur-unsur?
A.     Dari atas ke bawah dalam satu golongan energi ionisasi makin kecil.
B.     Dari kiri ke kanan dalam satu periode afinitas elektron makin besar.
C.     Dari atas ke bawah dalam satu golongan jari-jari atom makin besar.
D.     Dari kiri ke kanan dalam satu periode keelektronegatifan makin besar.
E.     Dari kiri ke kanan dalam satu periode titik didih makin tinggi.
Pembahasan
Jawaban (A), (B), (C), dan (D) adalah sifat-sifat periodik unsur. Jadi, jawabannya adalah (E).
2.     Penyusunan sistem periodik yang didasarkan pada keperiodikan unsur-unsur setelah unsur ke delapan dikemukakan oleh ....
A. Dobereiner               B. John Newland      C. Mendeleev
D. Lothar Meyer    E. John Dalton
3.     Dalam sistem periodik modern, unsur-unsur logam terletak pada golongan ....
A. IA dan IIA      B. IA dan IVA    C. IIA dan VIA
D. VA dan VIIA     E. IVA
4.     Periode dalam susunan berkala unsur menyatakan ….
 A. banyak elektron pada lintasan yang terluar
 B. banyak elektron pada atom
 C. banyak neutron pada inti atom
 D. banyak kulit elektron
 E. banyak proton pada inti atom unsur
5.     Unsur yang terletak pada periode yang sama dalam sistem periodik mempunyai ….
 A. jumlah elektron yang sama
 B. jumlah elektron terluar yang sama
 C. nomor atom yang sama
D. nomor massa yang sama
E. jumlah kulit elektron sama
6.     Golongan dalam susunan berkala unsur menyatakan....
A. banyak elektron pada lintasan yang terluar
B. banyak elektron pada atom
C. banyak neutron pada inti atom
D. banyak kulit elektron
E. banyak proton pada inti atom unsur
7.     Unsur yang terletak pada Golongan yang sama dalam sistem periodik mempunyai ….
A. jumlah elektron yang sama
B. jumlah elektron terluar yang sama
C. nomor atom yang sama
D. nomor massa yang sama
E. jumlah kulit elektron sama
8.     Konfigurasi elektron atom unsur A: 2 8 8 6. Unsur  tersebut dalam sistem periodik terletak pada ....
A. golongan IA dan periode
B. golongan IIA dan periode 4
C. golongan IVA periode 6 
D. golongan VIA periode 4
E. golongan IVA periode 4         
9.     Suatu unsur berada dalam golongan VA dan periode 3.Unsur tersebut memiliki nomor atom ....
A. 14          B. 15   C. 18   D. 30   E. 33
10. Suatu unsur berada dalam golongan VIIA dan periode 4. Unsur tersebut memiliki jumlah proton ....
A. 17          B. 24   C. 35   D. 40   E. 53
11. Unsur dengan nomor atom 15 memiliki sifat kimia sama dengan unsur bernomor atom ....
A. 23          B. 31   C. 43   D. 51   E. 65
12. Atom suatu unsur memiliki 16 elektron. Atom unsur lain yang sifatnya mirip adalah atom dengan nomor atom ....
A. 10          B. 24   C. 34   D. 50   E. 64
13. Di antara unsur-unsur: 4P, 12Q, 16R, dan 18S, yang  terletak dalam golongan yang sama adalah ....
A. P dan Q            B. P dan S       C. P dan R     
D. Q dan R E. R dan S
14. Dua buah unsur memiliki sifat-sifat serupa sebab keduanya memiliki jumlah elektron valensi sama, yaitu
A. C dan Cl                        B. Si dan S      C. Ca dan Al
D. Se dan Te                     E. O dan Ar
15. Unsur-unsur yang semuanya golongan alkali adalah ....
A. Li, Na, Sr                       B. Rb, F, K     C. Cs, Na, Sr
D. Na, Ra, K                      E. K, Rb, Fr
16. Pernyataan berikut merupakan sifat-sifat gas mulia, kecuali ..
A. unsur paling stabil
B sukar melepaskan atau menangkap elektron
C. mudah bereaksi dengan unsur lain
D. terdapat di atmosfer dalam keadaan bebas
E. titik beku mendekati suhu 0 K
17. Di antara himpunan unsur halogen berikut, yang tersusun menurut kenaikan keelektronegatifan adalah ..
A. F, Cl, Br                        B. Br, F, Cl     C. F, Br, Cl
D. Cl, Br, F                        E. Br, Cl, F
18. Anion S2– memiliki konfigurasi elektron 2, 8, 8, atom unsur tersebut terletak pada golongan ….
      A. IIA periode 8               B. IIIA periode 8  
      C. VIA periode 2      D. VIA periode 3
      E. VIIIA periode 3
19. Unsur alkali tanah terletak pada golongan ….
       A. IA   B. IIA     C. IIIA     D. IVA     E. VA
20. Pernyataan yang benar untuk unsur A dan B yang memiliki nomor atom 10 dan 18 adalah ….
     A. jari-jari atom A > B
     B. jari-jari atom A = B
     C. A dan B terletak periode 3
     D. A dan B satu golongan
     E. terletak pada golongan VIIA
21. Salah satu unsur yang masuk golongan IA adalah ….
      A. 19K      B. 20Mg   C. 13Al   D. 9F    E. 12Cl
22. Bila suatu atom melepaskan elektron pada kulit terluarnya, maka atom tersebut ….
     A. bermuatan negatif         B. bermuatan positif
     C. atom netral                    D. ion netral
     E. atom tidak bermuatan
23. Bila suatu atom menerima elektron pada kulit terluarnya, maka atom tersebut ….
     A. bermuatan negatif       B. bermuatan positif
     C. atom netral                    D. ion netral
     E. atom tidak bermuatan
24. Apabila x dan y adalah pasangan unsur yang mempunyai elektron valensi sama, maka nomor atom x dan y adalah ….
      A. 11 dan 20                     B. 12 dan 20    C. 15 dan 32
      D. 17 dan 34                     E. 13 dan 18
25. Suatu unsur mempunyai proton 19 dan neutron 20, dalam sistem periodik terletak pada ….
     A. golongan IA, periode 2 
     B. golongan IA, periode 3
     C. golongan IA, periode 4
     D. golongan IIA, periode 2
     E. golongan IIA, periode 3
26. Unsur yang mempunyai nomor atom 38 terletak pada golongan ….
     A.alkali       B.alkali tanah             C.Halogen
     D.Carbon  E. gas mulia

Bila Al (nomor atomnya = 13) membentuk Al3+ maka susunan elektron terluarnya adalah …..
a. 4S2 4P6                     d. 2S2 2P6
 b. 6S2 2P6                   e. 3S2 3P6
c. 2S2
Jawab : d
Konfigurasi Al : 1S2 2S2 2P6 3S2 3P1
 Ion Al3+ berarti melepaskan 3 elektron terluarnya (elektron valensinya), maka konfigurasi elektron sekarang menjadi : 1s2 2s2 2p6 , jadi susunan elektron terluarnya adalah 2S2 2P6.
2.  Lima unsur A,B,C,D dan E masing-masing mempunyai susunan elektron sebagai berikut :
A. 1S2 2S2 2P6 3S1
B. 1S2 2S2 2P6 3S2
C. 1S2 2S2 2P6 3S2 3P1
D. 1S2 2S2 2P6 3S2 3P6 3d10 4S1
E. 1S2 2S2 2P6 3S2 3P6 3d10 4S2 4P6 5S1
pasangan-pasangan di bawah ini yang merupakan unsur dari satu golongan yang sama
adalah …
a. A dan B       c. A dan E      e. A dan D
b. A dan C      d. D dan E
  Jawab : c

Dalam satu golongan utama jumlah electron terluarnya pasti sama yaitu pada A dan E  jumlah electron terluarnya sama dengan 1.
3. Unsur X dengan konfigurasi elektron 1S2 2S2 2P6 2S1 mempunyai sifat …
a. mempunyai potensial ionisasi terbesar di antara unsur seperioda
b. dapat membentuk oksida dengan rumus XO2
c. dapat membentuk hidroksida yang sukar larut dalam air
d. dapat membentuk senyawa halida dengan klor dengan rumus XCl
e. mempunyai jari-jari terkecil di antara unsur seperioda
  Jawab : d
Unsur X termasuk golongan IA yang mempunyai kecenderungan untuk melepaskan 1 elektron membentuk ion positif X+, sedangkan unsur Cl terletak pada golongan VIIA mempunyai kecenderungan menerima 1 elektron membentuk ion Cl-. Jadi senyawa yang terbentuk dari kedua ion tersebut adalah senyawa halida dengan rumus : XCl.
4. Suatu unsur X dengan nomor atom 27 mempunyai jumlah orbital …
a. 8                  c. 13                e. 15
   b. 10   d. 14
  Jawab : e

27X : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d7 4s2
Orbital pada 1S2 = 1; 2S2 = 1; 2P6 = 3; 3S2 = 1; 3P6 = 3; 3d7 = 5; 4S2 = 1.
Jadi jumlah orbital untuk 27X = 1 + 1 + 3 + 1 + 3 + 5 + 1 = 15
5.  Konfigurasi elektron atom Fe [Ar] 3d6 4S2 jumlah elektron yang tidak berpasangan pada
atom Fe adalah …
a. 1      c. 3      e. 5
b. 2      d. 4
Jawab : d
3d 4s
Jadi jumlah elektron yang tidak berpasangan ada 4 elektron.
6. Unsur X bernomor atom 8, maka harga keempat bilangan kuantum elektron terakhir unsur
tersebut adalah …
a. n = 2; l = 0; m = 0; s = – 1/2            d. n = 2; l = 1; m = -1; s = + 1/2
b. n = 2; l = 1; m = 1; s = +1/2            e. n = 2; l = 1; m = -1; s = – 1/2
c. n = 2; l = 1; m = 0; s = – 1/2
  Jawab : e

Unsur X mempunyai nomor atom = 8. Konfigurasi elektronnya : 1S2 2S2 2P4` m = -1 0 +1
Jadi 4 bilka untuk elektron terakhir adalah : n =2; l=1; m = -1; s = -1/2
7. Diantara unsur-unsur 3P, 12Q, 19R, 33S dan 53T, yang terletak dalam golongan yang sama
pada sistem periodik adalah …
a. P dan Q       c. P dan R       e. R dan T
b. Q dan S       d. S dan T
  Jawab : c

P : 1S2 2S1 = Golongan IA, Perioda 2
Q : 1S2 2S2 2P6 3S2 = Golongan IIA, Perioda 3
R : [Ar] 4S1 = Golongan IA, Periode 4
S : [Ar] 3d10 4S2 4P3 = Golongan VA, Periode 4
T : [Kr] 4d10 5S2 5P5 = Golongan VIA, Periode 5
8. Jelaskan yang dimaksud dengan orbital!
Jawab
   Orbital adalah daerah dengan tingkat ditemukannya elektron tinggi atau tempat beredarnya elektron dalam lintasan.
9. Suatu unsur dengan nomor atom 26 mempunyai konfigurasi elektron ….
  1. 1s² 2s² 2p6 3p6 4s² 4p6
  2. 1s² 2s² 2p6 3s² 3p6 3d8
  3. 1s² 2s² 2p6 3s² 3p6 3d5 4s² 4p1
  4. 1s² 2s² 2p6 3s² 3p6 3d4 4s² 4p²
  5. 1s² 2s² 2p6 3s² 3p6 4s2 3d6

Jawaban : E

26X = 1s² 2s² 2p6 3s² 3p6 4s2 3d6
1o.  Unsur X mempunyai nomor atom 35, konfigurasi elektron ion X- adalah ….
  1. 1s² 2s² 2p6 4s² 3d10 4p5
  2. 1s² 2s² 2p6 3s² 3p6 3d10 4s² 4p5 5s1
  3. 1s² 2s² 2p6 3s² 3p6 3d10 4s² 4p6
  4. 1s² 2s² 2p6 3s² 3p6 3d10 4s² 4p4
  5. 1s² 2s² 2p6 3s² 3p6 3d10 4p1 4p5

Jawaban : C
Ion X- menyatakan unsur X yang menerima 1 elektron.
Jumlah elektron ion X- = 35 + 1 = 36 elektron.
Sehingga konfigurasi elektron ion X- adalah :
1s² 2s² 2p63s² 3p63d10 4s² 4p6



Friday, December 13, 2013
Soal dan Jawaban Struktur Atom, Sistem Periodik Unsur, Dan Ikatan Kimia 3

1.      Jelaskan tentang energi ionisas?
Jawab:
Energi ionisasi merupakan besaran energi yang di perlukan untuk melepas satu elektron dari suatu atom netral dalam wujud gas sehingga terbentuk ion berwujud gas dengan muatan +.

2.      Kemukakan satu kelemahan atom Rutherford?
Jawab:
Salah satu kelemahan teori atom Rutherford adalah tidak dapat menjelaskan mengapa elektron itu tidak jatuh ke intinya.

3.      Jelaskan tentang keelektronegatifan?
Jawab:
Keelektronegatifan adalah suatu bilangan yang menggambarkan kecendrungan relatif suatu unsur dalam suatu ikatan kimia.

4.      Jelaskan tentang teori atom thomson?
Jawab:
Teori yang menyatakan bahwa atom terdiri atas materi yang bermuatan positif dan elektron-elektron di dalamnya yang tersebar bagaikan kismis dan secara keseluruhan atom tersebut bersifat netral.

5.      Apakah yang di maksud dengan bilangan kuantum Spin?
Jawab:
Bilangan kuantum Spin menyatakan arah rotasi elektron atau orbital maksimal mengandung dua elektron. Misalkan sub kulit S mempunyai satu orbital dengan maksimal 2 elektron +1/2 atau -1/2

6.      Sebutkan kedudukan suatu elektron yang di tentukan oleh 4 bilangan kuantum yaitu?
Jawab:
Bilangan kuantum utama (n), bilangan kuantum azlimut (l), bilangan kuantum magnetik (m) dan bilangan kuantum spin (s).

7.      Apakah yang dimaksud dengan ikatan kovalen?
Jawab:
Ikatan kovalen adalah ikatan yang terbentuk karena mempunyai pasangan elektron yang di gunakan bersama. Elektron yang di gunakan bersama itu di tarik oleh kedua inti yang berkaitan, sehingga kedua atom itu menjadi saling terikat.

8.      Apakah yang di maksud dengan ikatan kovalen koordinat?
Jawab:
Ikatan kivalen koordinat adalah ikatan kivalen dimana pasangan elektron yang di gunakan berasal dari satu atom, sedangkan atom yang lain hanya menyediakan tempat.

9.      Jelaskan apa yang di maksud dengan bilangan kuantum utama?
Jawab:
Biilangan kuantum utama adalah bilangan yang menyatakan ukuran dan tingkat energi orbital atau kulit atom yang mempunyai nilai n 1,2,3,4……… dengan sub kulit K,L,M,N….....

10.  Jelaskan apa yang di maksud dengan bilangan kuantum azlimut?
Jawab:
Bilangan kuantum azlimut adalah bilangan kuantum yang menyatakan bentuk orbital atau sub kulit atom yang mempunyai nilai yaitu dari 0 s/d (n-1)

11.  Jelaskan apa yang di maksud bilangan kuantum magnetik?
Jawab:
Jumlah orbital dalam suatu sub kulit yang mempunyai nilai m –l sampai dengan +l ini berarti bilangan kuantum magnetic tergantung pada bilangan azlimut.

12.  Jelaskan teori tentang atom Dalton?
Jawab:
Teori yang menyatakan bahwa materi terdiri atas partikel-partikel kecil yang tak terbagi.

13.  Jelaskan teori atom niels bohr?
Jawab:
Teori yang menyatakan bahwa atom terdiri atas inti yang bermuatan positif dan elektron-elektron yang beredar mengitari inti bagaikan planet-planet yang mengitari bumi.

14.  Dengan mengunakan konfigurasi elektron gas milia, tuliskan konfigurasi elektron dari unsure X dengan nomor atom 17?
Jawab:
17X = (NE)3S23P5

15.  Tuliskan konfigurasi elektron ion Al3+ (Z = 13)?
      Jawab:
      Al (Z = 13)            = 1S22S22P63S23P1
      Al3+                       = 1S22S22P6   

16.  Dengan memperhatikan kestabilan konfigurasi penuh dan setengah penuh tulislah konfigurasi elektron dari unsure tang mempunyai nomor atom 42 dan 47?
Jawab:
Konfigurasi setengah penuh
42MO  = (Kr)5S24d4
            = (Kr)5S24d5
Konfigurasi penuh
47Ag   = (Kr)5S24d9
                        = (Kr)5S24d10

17.  Tentukn kulit valensi dari jumlah elektron valensi unsur Al (Z = 13)?
Jawab:
Al (Z = 13)      = 1S22S22P63S23P1
Kulit valensi    = 3S dan 3P
Elektron valensi          = 2 + 1 = 3

18.  Tentukan letak unsure dengan susunan elektron sebagai berikut dalam system priodik 7N ?
Jawab:
7N       = 1S22S22P3
Periode            = 2
Golongan        = VA

19.  Diketahui unsur X pada priode 3, golongan VIA tentukan kulit valensinya serta elektron valensinya?
Jawab:
X                     = (Ne)3S23P43S13P5
Kulit valensi    = 3S dan 3P
Elektron valensi          = 1 + 5 = 6

20.  Tuliskan semua unsur yang hanya mempunyai satu elektron pada sub kulit P?
Jawab:
13 Al   = (Ne)3S23P1
31 Ga  = (Ar)4S23d104P1
49 In    = (Kr)5S13d105P

Posted on by Muhammad Iqbal, S.Pd | No comments

0 komentar:

Posting Komentar