Jumat, 02 Juni 2017

STRUKTUR ATOM DAN SISTEM PERIODIK UNSUR

habat Sekalian Pada kesempatan kali ini kata ilmu akan share mengenai materi pelajaran Kimia, tepatnya struktur atom dan sistem periodik unsur. Simaklah selengkapnya:
Perkembangan Model Atom
Model atom Dalton
  • Atom merupakan partikel terkecil dari materi
  • Atom tidak dapat diubah menjadi atom lain
  • Berbentuk bola kosong / bola pejal yang tidak memiliki muatan
Model atom Thomson
  • Atom merupakan bola yang bermuatan positif dengan elektron tersebar di dalam bola
  • Elektron merupakan partikel terkecil dari materi
  • Model atom disebut “roti kismis”
Model atom Rutherford
  • Atom mempunyai inti atom yang merupakan pusat atom dimana terletak muatan positif.
  • Elektron beredar mengelilingi inti atom
  • Atom bersifat netral
Model atom Bohr
  • Elektron beredar pada lintasan yang disebut kulit-kulit elektron
  • Lintasan-lintasan elektron tersebut mempunyai tingkat-tingkat energi dimana lintasan terdekat inti mempunyai energi terendah
  • Elektron-elektron dapat berpindah-pindah lintasan dengan memancarkan atau menyerap energi.
Model atom Mekanika Gelombang
  • Lintasan-lintasan elektron berupa ‘awan elektron” dimana letak elektron berada pada lapisan “awan  elektron”
Proton, Eletron dan Neutron
  • Proton =  Z (No. Atom)
  • Elektron = Z (No. Atom) ± Muatan (berkebalikan)
  • Neutron =  A – Z (No. Massa – No. Atom)
Isotop, Isobar dan isoton
  • Isotop → unsur-unsur yang mempunyai nomor atom sama tetapi nomor massanya berbeda
  • Isobar → unsur-unsur yang mempunyai nomor atom berbeda tetapi nomor massanya sama
  • Isoton → unsur-unsur yang mempunyai jumlah neutron sama
  • Perhitungan Isotop
Perkembangan Sistem Periodik 
Logam & non logam
Triade Dobereiner
  • Unsur-unsur yang ada dikelompokkan menjadi satu kelompok yang terdiri dari 3 unsur yang mempunyai sifat-sifat yang sama.
Hukum Oktaf Newlands
  • Unsur-unsur dikelompokkan menjadi 7 dimana unsur ke 1 sifatnya mirip dengan unsur ke 8, unsur ke 2 sifatnya mirip dengan unsur ke 9 dan seterusnya
Sistem Periodik Mendeleyev
  • Merupakan awal terbentuknya sistem periodik modern.
  • Unsur-unsur dibagi dalam lajur vertikal yang disebut golongan dimana unsur-unsur tersebut mempunyai sifat yang sama, secara horisontal unsur-unsur disusun berdasarkan kenaikan massa atom.
  • Mendeleyev mengosongkan tempat-tempat yang belum ditemukan unsurnya bahkan sudah diramalkan sifat-sifat fisika dan kimia dari unsur yang belum diketahui tersebut.
Sistem Periodik Modern
Dibagi 2 lajur, yaitu:
Lajur horisontal
Disebut periode, unsur-unsur disusun  berdasarkan kenaikan nomor atom dan terdiri dari 7 periode
Lajur vertikal
Disebut golongan, unsur-unsur dalam satu golongan mempunyai sifat-sifat kimia yang sama.
Golongan dibedakan atas golongan utama (A) dan golongan transisi (B)
  • Golongan I A → Alkali (logam)
  • Golongan II A → Alkali tanah (logam)
  • Golongan III A → Boron (logam & non logam)
  • Golongan IV A → Karbon (logam & non logam)
  • Golongan V A → Nitrogen (logam & non logam)
  • Golongan VI A → Oksigen (logam & non logam)
  • Golongan VII A → Halogen (non logam)
  • Golongan VIII A → Gas mulia (non logam)
Konfigurasi Eletron dan Menentukan Periode dan Golongan
  • Angka yang dipergunakan yaitu : 2, 8, 18 dan 32
  • Angka sisa yang diperbolehkan : 1 – 8
  • Periode : Jumlah kulit
  • Golongan : Jumlah elektron valensi (jumlah elektron pada kulit terakhir)
  • Contoh: 11Na = 2) 8) 1) → Banyak kulit = 3 (menunjukkan periode), Elektron valensi = 1 (menunjukkan golongan) sehingga Na terletak pada golongan I A dengan periode 3.
Sifat Periodik Unsur-unsur
Tabel Sistem Periodik Unsur
Tabel Unsur
Demikianlah artikel mengenai Struktur Atom Dan Sistem Periodik Unsur, semoga artikel ini dapat memberikan informasi yang bermanfaat bagi kita semua.[ki]
Posted on by Muhammad Iqbal, S.Pd | No comments

Jumat, 19 Mei 2017


TEKNIK PEMBELAJARAN

TEKNIK PEMBELAJARAN INQUIRI
Metode inkuiri adalah metode pembelajaran dimana siswa dituntut untuk lebih aktif dalam proses penemuan, penempatan siswa lebih banyak belajar sendiri serta mengembangkan keaktifan dalam memecahkan masalah. Proses inquiri adalah suatu proses khusus untuk meluaskan pengetahuan melalui penelitian. Oleh karena itu metode inquiri kadang-kadang disebut juga metode ilmiahnya penelitian. Metode inquiri adalah metode belajar dengan inisiatif sendiri, yang dapat dilaksanakan secara individu atau kelompok kecil. Situasi inquiri yang ideal dalam kelas matematika terjadi, apabila murid-murid merumuskan prinsip matematika baru melalui bekerja sendiri atau dalam grup kecil dengan pengarahan minimal dari guru. Peran utama guru dalam pelajaran inquiri sebagai metoderator (Sutrisman, Tambunan, 1987 : 6.39). Metode inquiri merupakan metode pengajaran yang berusaha meletakan dasar dan mengembangkan cara befikir ilmiah. Dalam penerapan metode ini siswa dituntut untuk lebih banyak belajar sendiri dan berusaha mengembangkan kreatifitas dalam pengembagnaan masalah yang dihadapinya sendiri. Metode mengajar inquiri akan menciptakan kondisi belajar yang efektif dan kundusif, serta mempermudah dan memperlancar kegiatan belajar mengajar (Sudjana, 2004 : 154).
Sedangkan asumsi-asumsi yang mendasari metode inquiri adalah sebagai berikut:
·         Keterampilan berpikir kritis dan berpikir dedukatif sangat diperlukan pada waktu mengumpulkan evidensi yang dihubungkan dengan hipotesis yang telah dirumuskan oleh kelompok.
·         Keuntungan para siswa dari pengalaman-pengalaman kelompok di mana mereka berkomunikasi, berbagai tanggung jawab dan bersama-sama mencari pengetahuan.
·         Kegiatan-kegiatan belajar yang disajikan dalam semangat berbagi inquri menambah motivasi dan memajukan partisipasi aktif (Hamalik, 2003 : 64).

Sedangkan menurut pendapat Sudjana (2004 : 155) dalam menerapkan metode inquiri ada beberapa tahapan yaitu :
·         Perumusan masalah untuk dipecahkan siswa
·         Menetapkan jawaban sementara atau lebih dikenal dengan istilah hipotesis
·         Siswa mencari informasi, data, fakta yang diperlukan untuk menjawab permasalahan atau hipotesis
·         Menarik kesimpulan jawaban atau generalisasi
·         Mengaflikasikan kesimpulan/generalissi dalam situasi baru.
Penerapan metode inquiri dalam proses belajar mengajar menuntut keaktifan siswa dalam belajar individu, maupun kelompok. Mereka harus memahami dan menyelesaikan soal-soal yang terkait dengan himpunan bagian.
a.       Kelebihan Metode Inquiri
1.      Siswa aktif dalam kegiatan belajar, sebab ia berfikir sebab ia berfikir dan menggunakan kemampuan untuk hasil akhir
2.      Perkembangan cara berfikir ilmiah, seperti menggali pertanyaan, mencari jawaban, dan menyimpulkan / memperoses keterangan dengan metode inquiri dapat dikembangkan seluas-luasnya
3.      Dapat melatih anak untuk belajar sendiri dengan positif sehingga dapat mengembangkan pendidikan demokrasi.

b.      Kelemahan metode inquiri
1.      Belajar mengajar dengan metode inquiri memerlukan kecerdasarn anak yang tinggi. Bila anak kurang cerdas, hasilnya kurang efektif
2.      Metode inquri kurang cocok pada anak yang usianya terlalu muda, misalnya anak SD.
Berikut ini langkah-langkah penggunaan Strategi Pembelajaran Inquiri menurut Wina Sajaya (2012: 201) adalah : (1) orientasi, (2) merumuskan masalah, (3) mengajukan hipotesis, (4) mengumpulkan data, (5) menguji hipotesis, (6) merumuskan kesimpulan. Lebih lanjþut Wina Sanjaya menjelaskan langkah-langkah penggunaan SPI sebagai berikut :
1. Orientasi
Langkah orientasi adalah langkah untuk membina suasana atau iklim pembelajaran yang responsif. Pada langkah ini guru mengondisikan agar siswa siap melaksanakan proses pembelajaran. Berbeda pada tahapan prepation dalam strategi pembelajran ekspositori (SPE) sebagai langkah untuk mengkondisikan agar siswa siap menerima pelajaran, pada langkah orientasi dalam SPI, guru merangsang dan mengajak siswa untuk berfikir memecahkan masalah. Langkah orientasi merupakan langkah yang sangat penting. Keberhasilan SPI sangat tergantung pada kemauan dan kemampuan itu tak mungkin proses pembelajran akan berjalan dengan lancar. Beberapa hal yang dapat dilakukan dalam tahapan orientasi ini adalah :
·         Menjelaskan topik, tujuan, dan hasil belajar yang diharapkan dapat dicapai oleh siswa.
·         Menjelaskan pokok-pokok kegiatan yang harus dilakukan oleh siswa untuk mencapai tujuan. Pada tahap ini dijelaskan langkah-langkah inkuiri serta tujuan. Pada tahap ini dijelaskan langkah-langkah inkuiri serta tujuan setiap langkah, mulai dari langkah merumuskan masalah sampai dengan merumuskan kesimpulan.
·         Menjelaskan pentingnya topik dan kegiatan belajar. Hal ini dilakukan dalam rangka memberikan motivasi belajar.
2. Merumuskan Masalah
Merumuskan masalah merupakan langkah membawa siswa pada suatu persoalan yang mengandung teka-teki. Persoalan yang disajikan adalah persoalan yang menantang siswa untuk memecahkan teka-teki itu. Dikatakan teka-teki dalam rumusan masalah yang ingin dikaji disebabkan masalah itu tentu ada jawabannya, dan siswa didorong untuk mencari jawaban yang tepat. Proses mencari jawaban itulah yang sangat penting dalam strategi inkuiri, oleh sebab itu melalui proses tersebut siswa akan memperoleh pengalaman yang sangat berharga sebagai upaya mengembangkan mental melalui proses tersebut siswa akan memperoleh pengalaman yang sangat berharga sebagai upaya mengembangkan mental melalui proses berfikir. Dengan demikian, teka-teki yang menjadi masalah dalam berinkuiri adalah teka-teki yang mengandung konsep yang jelas yang harus dicari dan ditemukan. Ini penting dalam pembelajaran inkuiri. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam merumuskan masalah, diantaranya :
·         Masalah hendaknya dirumuskan sendiri oleh siswa. Siswa akan memiliki motivasi belajar yang tinggi manakala dilibatkan dalam merumuskan masalah yang hendak dikaji. Dengan demikian, guru sebaiknya tidak merumuskan sendiri masalah pembelajaran, guru hanya memberikan topik yang akan dipelajari, sedangkan bagaimana rumusan masalah yang sesuai dengan topik yang telah ditentukan sebaiknya diserahkan kepada siswa.
·         Masalah yang dikaji adalah masalah yang mengandung teka-teki yang jawabannya pasti. Artinya, guru perlu mendorong agar siswa dapat merumuskan masalah yang menurut guru jawaban sebenarnya sudah ada, tinggal siswa mencari dan mendapatkan jawabannya secara pasti.
·         Konsep-konsep dalam masalah adalah konsep-konsep yang sudah diketahui terlebih dahulu oleh siswa. Artinya, sebelum masalah itu dikaji lebih jauh melalui proses inkuiri, guru perlu yakin terlebih dahulu bahwa siswa sudah memiliki pemahaman tentang konsep-konsep yang ada dalam rumusan masalah. Jangan harapkan siswa dapat melakukan tahapan inkuiri selanjutnya, manakala ia belum paham konsep-konsep yang terkandung dalam rumusan masalah.
3. Merumuskan Hipotesis
Hipotesis adalah jawaban sementara dari suatu permasalahan yang sedang dikaji. Sebagai jawaban sementara, hipotesis perlu diuji kebenarannya. Kemampuan atau potensi individu untuk berfikir pada dasarnya sudah dimili sejak individu itu lahir. Potensi berfikir itu dimulai dari kemampuan setiap individu untuk menebak atau mengira-ngira (berhipotesis) dari suatu permasalahan. Manakala individu dapat membuktikan tebakannya, maka ia akan sampai pada posisi yang bisa mendorong untuk berfikir lebih lanjut. Oleh sebab itu, potensi untuk mengembangkan kemampauan menebak pada setiap individu harus dibina. Salah satu cara yang dapat dilakukan guru untuk mengembangkan kemampuan menebak (berhipotesis) pada setiap anak adalah dengan mengajukan berbagai pertanyaan yang dapat mendorong siswa untuk dapat merumuskan jawaban sementara atau dapat merumuskan berbagai perkiraan kemungkinan jawaban dari suatu permasalahan yang dikaji, perkiraan sebagai hipotesis bukan sembarang perkiraan, tetapi harus memiliki landasan berfikir yang kokoh, sehingga hipotesis yang dimunculkan itu bersifat rasional dan logis. Kemampuan berfikir logis itu sendiri akan sangat dipengaruhi oleh kedalaman wawasan yang dimliki serta keluasan pengalaman. Dengan demikian, setiap individu yang kurang mempunyai wawasan akan sulit mengembangkan hipotesis yang rasional dan logis.

4. Mengumpulkan Data
Mengumpulkan data adalah aktivitas menjaring informasi yang dibutuhkan untuk menguji hipotesis yang diajukan. Dalam strategi pembelajaran inkuiri, mengumpulkan data merupakan proses mental yang sangat penting dalam pengembangan intelektual. Proses pengumpulan data bukan hanya memerlukan motivasi yang kuat dalam belajar, akan tetapi juga membutuhkan ketekunan dan menggunakan potensi berfikirnya. Oleh sebab itu, tugas dan peran guur dalam tahapan ini adalah mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang dapat mendorong siswa untuk berfikir mencari informasi yang dibutuhkan. Sering terjadi kemacetan berinkuiri adalah manakala siswa tidak apresiasif terhadap pokok permasalahan. Tidak apresiasif itu biasanya ditunjukkan oleh gejala-gejala ketidak bergairahan dalam belajar. Manakala guru menemukan gejala-gejala ketidak semacam ini, maka guru hendaknya secara terus-menerus memberikan dorongan kepada siswa untuk belajar melalui penyuguhan berbagai jenis pertanyaan secara merata kepada seluruh siswa sehingga mereka terangsang untuk berfikir.tesis juga berarti mengembangkan kemampuan berfikir rasional. Artinya, kebenaran jawaban yang diberikan bukan hanya berdasarkan argumentasi, akan tetapi harus didukung oleh data yang ditemukan dan dapat dipertangg
Posted on by Muhammad Iqbal, S.Pd | No comments

Kamis, 13 April 2017

Tahap-Tahap Pengembangan Media Pembelajaran (Multi Media)

Tahap 1 ( Konsep ) :
Menentukan tujuan yang meliputi:
  • Tujuan Aplikasi (informasi, hiburan, pelatihan, dan lain-lain)
  • Identifikasi Pengguna (Users)
  • Bentuk Aplikasi (presentasi, interaktif, dan lain-lain)
  • Spesifikasi Umum (ukuran aplikasi, dasar perancangan, target yang ingin dicapai, dan lain-lain)

Tahap 2 ( Disain ) :
Disain (perancangan) adalah membuat spasifikasi secara rinci mengenai struktur aplikasi multimedia yang akan dibuat, gaya dan kebutuhan bahan (material) untuk aplikasi.
Spesifikasi dibuat cukup rinci sehingga pada tahap berikutnya, yaitu tahap pengumpulan bahan dan pembuatan tidak dibutuhkan keputusan baru, melainkan menggunakan apa yang telah ditetapkan pada tahap disain. Namun demikian, sering terjadi penambahan atau pengurangan bahan, bahkan ada perubahan pada bagian aplikasi pada awal pengerjaan multimedia.

Tahap disain multimedia sering melibatkan kegiatan:
  • Pembuatan Bagan Alir (Flow Chart), yaitu menggambarkan struktur aplikasi multimedia yang disarankan.
  • Pembuatan Storyboard, yaitu pemetaan elemen-elemen atau bahan (material) multimedia pada setiap layar aplikasi multimedia.

Cara menentukan urutan atau hubungan dalam merancang Bagan Alir (Flow Chart) atau Peta Konsep:
  • Ikuti hirarki alami materi.
  • Berdasarkan minat pengguna.
  • Dari yang sudah dikenal sampai yang belum dikenal.
  • Dari yang konkret sampai yang abstrak.
  • Dari yang umum sampai yang spesifik.
  • Berdasarkan pertimbangan topik pembahasan.
  • Secara kronologis didasarkan pada pemakaian atau kinerja.

Hal-hal yang perlu diperhatikan ketika mengembangkan bagan alir meliputi:
  • Apakah semua bidang isi yang dibutuhkan telah dimasukkan ?
  • Apakah semua hubungan di antara modul telah dimasukkan ?
  • Apakah maksud struktur akan menjadi jelas bagi tim pengembang dan pengguna ?

Bagan Alir digambarkan menggunakan simbol-simbol bagan alir pemrograman atau dengan simbol yang ditentukan sendiri.

Storyboard digunakan untuk:
  • Memungkinkan tim dan klien (pengguna) memeriksa, menyetujui, dan meningkatkan rancangan.
  • Menjadi panduan bagi programmer dan graphics designer.
  • Mengetahui elemen (material) multimedia yang dipakai.
  • Menjaga konsistensi di sepanjang aplikasi multimedia.
  • Memungkinkan rancangan diimplentasikan pada platform yang berbeda, karena storyboard bersifat platform independent.

Storyboard perlu mengandung:
  • Nama aplikasi (program) atau modul dan nomor halaman atau nomor layar.
  • Gambar sketsa layar atau halaman beserta rincian objek-objek yang ada pada layar, meliputi: Teks, Gambar, Animasi, Audio, Narasi, Video, Warna, penempatan, ukuran gambar, jika penting, Warna dan font dari teks.
  • Interaksi: pencabangan dan aksi-aksi lainnya (tombol).

Yang perlu diperhatikan dalam membuat storyboard:
  • Storyboard dapat digambar dengan tangan, tidak perlu bagus dilihat asalkan cukup jelas sebagai panduan bagi anggota tim proyek lainnya.
  • Tersedia storyboard untuk setiap layar atau halaman.
  • Semua rincian yang penting harus ditunjukkan.
  • Teks dan narasi dapat sangat panjang, karena itu boleh ditulis pada lembar terpisah (script document) asalkan disertai dengan nomor layar storyboard yang jelas.
  • Setiap anggota tim produksi mempunyai salinan storyboard atau dapat mengakses storyboard dengan mudah.
Perancangan Antarmuka Pemakai:

Graphics Designer merancang antarmuka pemakai berdasarkan storyboard.
Antarmuka pemakai harus:Menggapai “look and feel” dari organisasi klien, Memproyeksikan “mood” yang sesuai bagai pemakai, Tidak boleh lebih kuat daripada pesan yang ingin disampaikan, tetapi harus mendukung pesannya.

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam perancangan antar pemakai:
  • Metafora yang digunakan.
  • Estetika
  • Navigasi
  • Piranti interaksi yang digunakan.
  • Tata letak, warna, font.
  • Kendali (tombol-tombol): penempatannya, ukurannya, dan bagaimana pengguna tahu tombol dapat dipilih atau telah dipilih.
  • Bilamana kursor berubah bentuk.

Tahap 3 ( Pengumpulan Material ):
Melakukan pengumpulan bahan (material) seperti: clipart, image, animasi, audio, berikut pembuatan grafik, foto, audio, dan lain-lain yang diperlukan untuk tahap berikutnya.
Bahan yang diperlukan dalam multimedia dapat diperoleh dari sumber-sumber seperti: library, bahan yang sudah ada pada pihak lain, atau pembuatan khusus yang dilakukan oleh pihak luar.
Pengumpulan material dapat dilakukan paralel dengan tahap pembuatan (assemby).

Tahap 4 ( Pembuatan ):
Tahap pembuatan (assembly) merupakan tahap dimana seluruh objek multimedia dibuat atau diintegrasikan.
Pembuatan aplikasi berdasarkan flow chart, storyboart, struktur navigasi atau diagram objek yang berasal dari tahap disain.
Dapat menggunakan perangkat lunak authoring yang mempunyai fitur pembuatan flow chart dan disain, misal: Microsoft Frontpage, Macromedia, dan lain-lain.

Tahap 5 ( Testing ):
Tahap testing dilakukan setelah tahap pembuatan dan seluruh bahan (material) telah dimasukkan.
Biasanya pada tahap awal dilakukan testing secara modular untuk memastikan apakah hasilnya seperti yang diinginkan.
Aplikasi yang telah dihasilkan harus dapat berjalan dengan baik di lingkungan pengguna (klien), dimana pengguna dapat merasakan adanya kemudahan dan manfaat dari aplikasi tersebut serta dapat menjalankan sendiri terutama untuk aplikasi yang interaktif.

Tahap 6 ( Distribusi ):
Bila aplikasi multimedia akan digunakan dengan mesin yang berbeda, penggandaan menggunakan floppy disk, CD-ROM, tape, atau distribusi dengan jaringan sangat diperlukan.
Tahap distribusi juga merupakan tahap evaluasi terhadap suatu produk multimedia, diharapkan akan dapat dikembangkan sistem multimedia yang lebih baik di kemudian hari.
Posted on by Muhammad Iqbal, S.Pd | No comments

Selasa, 03 Januari 2017

  TEKHNIK-TEKHNIK PEMBELAJARAN 
( JURUS-JURUS PEMBELAJARAN )
Hello gan, kali ini ane akan memposting jurus-jurus pembelajaran.
           hmm kalian pastikan pernah mendengar guru atau dosen bilang ''tekhnik-tekhnik pembelajaran''. Dulu waktu ane belum tau tentang tekhnik pembelajaran, ane mengira tekhnik pembelajaran itu cuma sekedar guru menyampaikan materi.
         Tapi gan sebenarnya tekhnik-tekhnik pembelajaran itu banyak. Nah disini ane minta ijin untuk menshare apa sih itu tekhnik pembelajaran dan apa-apa saja tekhnik pembejaran itu, yaah walaupun yang ane share ini buatan blog orang juga sih, tapi ane cantumkan kok sumbernya. YOSSSH SEMOGA BERMANFAAT
Pengertian Teknik Pembelajaran
Menurut Kamus Dewan (edisi ketiga), tehnik adalah pengetahuan tentang cara mencipta sesuatu hasil seni seperti muzik, karang-mengarang dan sebagainya.
Menurut Edward M. Anthony mendefinisikan tehnik adalah suatu cara strategi atau taktik yang digunakan oleh guru untuk mencapai hasil yang maksimum pada waktu mengajar pada bagian pelajaran tertentu.
Menurut Kamaruddin Hj. Husin & Siti Hajar Hj. Abdul Aziz dalam bukunya Pengajian Melayu III : Teknik bisa didefinisikan sebagai pengendalian suatu organisasi yang benar-benar berlaku di dalam pengajaran yang digunakan untuk mencapai suatu objektif.
Teknik merupakan suatu alat yang digunakan oleh guru untuk menyampaikan bahan-bahan pengajaran yang telah dipilih untuk peserta didik. Tehnik yang dipilih haruslah sesuai dengan pelajaran yang digunakan dan seirama dengan pendekatan yang digunakan.
B.     Macam- macam teknik pembelajaran
1.      Teknik Diskusi
Diskusi adalah sebuah interaksi komunikasi antara dua orang atau lebih/kelompok. Biasanya komunikasi antara mereka/kelompok tersebut berupa salah satu ilmu atau pengetahuan dasar yang akhirnya akan memberikan rasa pemahaman yang baik dan benar. Diskusi bisa berupa apa saja yang awalnya disebut topik. Dari topik inilah diskusi berkembang dan diperbincangkan yang pada akhirnya akan menghasilkan suatu pemahaman dari topik tersebut.
Teknik diskusi adalah salah satu teknik belajar mengajar yang dilakukan oleh seorang guru di sekolah, yang dimana di dalam teknik ini terjadi proses interaksi antara dua atau lebih individu yang terlibat, saling tukar menukar pengalaman, informasi, memecahkan masalah, dapat juga semuanya aktif tidak ada yang pasif sebagai pendengar.
Tehnik diskusi merupakan suatu cara mengajar dengan cara memecahkan masalah yang dihadapi, baik dua orang atau lebih yang masing-masing mengajukan argumentasinya untuk memperkuat pendapatnya.
Diskusi ditinjau dari tujuannya dibedakan menjadi :
(1). The Social Problem Meeting, merupakan tehnik pembelajaran dengan tujuan    berbincang-bincang menyelesaikan masalah sosial di lingkungan;
(2). The Open ended Meeting, berbincang bincang mengenai masalah apa saja yang berhubungan dengan kehidupan sehari-hari dimana kita berada;
(3). The Educational Diagnosis Meeting, berbincang-bincang mengenai tugas/pelajaran untuk saling mengoreksi pemahaman agar lebih baik.
Tujuan tehnik ini adalah :
1)       Memotivasi atau memberi stimulasi kepada siswa agar berfikir kritis,
mengeluarkan pendapatnya, serta menyumbangkan pikiran-pikirannya.
2)       Mengambil suatu jawaban aktual atau satu rangkaian jawaban yang
didasarkan atas pertimbangan yang seksama.
Macam-macam diskusi yaitu :
1)      Diskusi informal
Merupakan diskusi dengan cara membagi kelas menjadi 2 kelompok yang pro dan kontra yang dalam diskusi ini diikuti dengan tangkisan dengan tata tertib yang longgar agar diperoleh kajian yang dimensi dan kedalamannya tinggi. Selanjutnya bila penyelesaian masalah tersebut dilakukan secara sistematis disebut diskusi informal.
Adapun langkah dalam diskusi informal adalah :
(1). menyampaikan problema;
(2). pengumpulan data;
(3). alternatif penyelesaian;
(4). memlilih cara penyelesaian yang terbaik.
2)      Diskusi formal
Merupakan diskusi yang pada pelaksanaannya diadakan secara resmi, peserta diskusinya adalah orang-orang yang diundang untuk menghandiri diskusi yang diselenggarakan oleh instansi terkait.
3)      Diskusi panel
Merupakan diskusi kelompok kecil (3-6) orang yang mendiskusikan objek tertentu dengan cara duduk melingkar yang dipimpin oleh seorang moderator. Jika dalam diskusi tersebut melibatkan partisipasi audience/pengunjung disebut panel forum.
Diskusi panel ialah diskusi yang terdiri atas seorang pemimpin, sejumlah peserta, dan beberapa pendengar. Dalam jenis diskusi ini tempat duduk diatur sedemikian rupa sehingga pendengar dapat mengikuti jalannya diskusi dengan seksama. Setelah berlangsung tanya jawab antara pemimpin dan peserta, peserta dan pendengar, pemimpin merangkum hasil tanya-jawab atau pembicaraan, kemudian mengajak pendengar ikut mendiskusikan masalah tersebut sekitar separuh dari waktu yang tersedia
4)      Diskusi simpusium
Ialah diskusi yang berupa sebuah pertemuan ilmiah untuk mengetengahkan atau membandingkan berbagai pendapat atau sikap mengenai suatu masalah yang diajukan oleh sebuah panitia. Uraian pendapat dalam simposium ini diajukan lewat kertas kerja yang dinamakan prasaran. Dan beberapa prasaran yang disampaikan dalam simposioum harus berhubungan.
Orang yang mengajukan prasaran, yang dinamakan pemrasaran, berkewajiban untuk :
(1) Membuat makalah atau prasaran,
(2) Menepati waktu yang diberikan,
(3) Menjawab setiap pertanyaan dengan singkat dan tepat.
Diskusi simpusium merupakan bentuk diskusi yang dilaksanakan dengan membahas berbagai aspek dengan subjek tertentu. Dalam kegiatan ini sering menggunakan sidang paralel, karena ada beberapa orang penyaji. Setiap penyaji menyajikan karyanya dalam waktu 5-20 menit diikuti dengan sanggahan dan pertanyaan dari audience/peserta. Bahasan dan sanggahan dirumuskan oleh panitia sebagai hasil simposium. Jika simposium melibatkan partisipasi aktif pengunjung disebut simposium forum. 7. Colloqium, strategi diskusi yang dilakukan dengan melibatkan satu atau beberapa nara sumber (manusia sumber) yang berusaha menjawab pertanyaan dari audience. Audience menginterview nara sumber selanjutnya diteruskan dengan mengundang pertanyaan dari peserta (audience) lain Topik dalam diskusi ini adalah topik baru sehingga tujuan utama dari diskusi ini adalah ingin memperoleh informasi dari tangan pertama.
Persiapan-persiapan yang perlu untuk menyelenggarakan simposium, yaitu:
(1) Memilih dan merumuskan masalah,
(2) Menetapkan tujuan,
(3) Menempatkan pembicara berdasarkan sumbangannya dalam mencapai
tujuan,
(4) Menetapkan pemimpin,
(5) Menjelaskan kepada pemimpin dan pembicara tentang tujuan simposium,     waktu yang tersedia, dan tata cara yang berlaku.
Kelebihan Tehnik Diskusi :
æ  Terjadi interaksi yang tinggi antara komunikator dan komunikan
æ  Dapat membantu siswa untuk berfikir lebih kritis
æ  Memotivasi atau memberi stimulasi kepada siswa agar berfikir kritis, mengeluarkan pendapatnya, serta menyumbangkan pikiran-pikirannya.
Kekurangan Tehnik Diskusi :
æ  Alokasi waktu yang sulit karena banyak memakan waktu
æ  Tidak semua argument bisa dilayani atau di ajukan untuk dijawab
Tujuan Tehnik Diskusi: untuk memotifasi dan memberi stimulasi kepada siswa agar berpikir dengan renungan yang dalam
2.      Teknik Kerja Kelompok
Teknik kerja kelompok adalalah suatu cara mengajar, di mana siswa di dalam kelas dipandang sebagai suatu kelompok atau dibagi menjadi beberapa kelompok. Mereka bekerja bersama dalam memecahkan masalah, atau melaksanakan tugas tertentu, dan berusaha mencapai tujuan pengajaran yang telah ditentukan oleh guru.
Tujuah tehnik kerja kelompok :
æ  Agar siswa lebih aktif tergabung dalam pelajaran mereka
æ  Agar guru dapat lebih memperhatikan kemampuan siswa
æ  Agar para siswa bisa menggunakan ketrampilan bertanya dalam membahas suatu masalah
æ  Dapat mengembangkan bakat kepemimpinan para siswa serta mengerjakan ketrampilan berdiskusi
3.      Teknik Penemuan (Discovery) dan Simulasi
a.       Tehnik penemuan
Teknik penemuan merupakan proses dimana seorang siswa melakukan proses mental yang harus mampu mengasimilasikan sesuatu konsep atau prinsip. Yang dimaksud proses mental ialah mengamati, mencerna, mengerti menggolong-golongkan, membuat dugaan membuat kesimpulan dan lain sebagainya. Sedangkan prinsip ialah siswa dibiarkan menemukan sendiri atau mengalami mental itu sendiri, guru hanya membimbing dan memberiakan instruksi.
Kelebihan tehnik penemuan :
æ  Dapat membangkitkan kegairahan belajar pada diri siswa
æ  Teknik ini mampu memberikan kesempatan kepada siswa untuk berkembang dan maju sesuai dengan kampuan masing-masing
æ  Teknik ini mampu membantu siswa mengembangkan, memperbanyak kesiapan serta penguasaan ketrampilan dalam proses kognitif atau pengarahan siswa.
æ  Siswa memperoleh pengetahuan yang bersifat sebagai sangat pribadi atau individual sehingga dapat kokoh/mendalam tertinggal dalam jiwa siswa tersebut.
Kelemahan tehnik penemuan :
æ  Ada yang berpendapat bahwa proses mental ini terlalu meningkatkan proses pengertian saja
æ  Teknik ini tidak memberikan kesempatan berfikir secara kreatif
æ  Para siswa harus ada kesiapan dan kematangan mental
æ  Bila kelas terlalu besar penggunaan teknik ini kurang berhasil
æ  Bagi guru dan siswa yang sudah biasa dengan perencanaan dan pengajaran tradisional akan kecewa bila diganti dengan teknik penemuan.
b.      Tehnik simulasi
Tehnik simulasi merupakan cara mengajar dimana menggunakan tingkah laku seseorang untuk berlaku seperti orang yang dimaksudkan dengan tujuan agar orang dapat menghindari lebih mendalam tentang bagaimana orang itu merasa dan berbuat sesuatu dengan kata lain siswa memegang peranaan sebagai orang lain.
Kelebihan tehnik simulasi :
æ  Dapat menyenangkan siswa
æ  Untuk mengembangkan kreatifitas siswa
æ  Eksperimen berlangsung tanpa memerlukan lingkungan yang sebenarnya
æ  Mengurangi hal-hal yang verbalistik
æ  Menumbuhkan cara berfikir yang kritis
Kelemahan tehnik simulasi :
æ  Efektifitas dalam memajukan belajar siswa belum dapat dilaporkan oleh riset
æ  Terlalu mahal biayanya
æ  Banyak orang meragukan hasilnnya karena sering tidak diikutsertakan elemen-elemen penting
æ  Menghendaki pengelompokan yang fleksibel
æ  Menghendaki banyak imajinasi dari guru dan siswa
4.      Tehnik Inquiry
Inquiry adalah teknik pengajaran guru didepan kelas dimana guru membagi tugas meneliti suatu masalah ke kelas. Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok dan masing-masing kelompok mendapat tugas tertentu yang harus dikerjakan. Kemudian mereka mempelajari, meneliti, dan membahas tugasnya didalam kelompok kemudian dibuat laporan yang tersusun baik dan kemudian didiskusikan secara luas atau melalui pleno sehingga diperoleh kesimpulan terakhir.
Tehnik inquiry merupakan kegiatan pembelajaran yang melibatkan secara maksimal seluruh kemampuan siswa untuk mencari dan menyelidiki sesuatu (benda, manusia atau peristiwa) secara sistematis, kritis, logis, analitis sehingga mereka dapat merumuskan sendiri penemuannya dengan penuh percaya diri.
Joyce (Gulo, 2005) mengemukakan kondisi- kondisi umum yang merupakan syarat bagi timbulnya kegiatan inquiry bagi siswa, yaitu :
æ    aspek sosial di dalam kelas dan suasana bebas-terbuka dan permisif yangmengundang siswa berdiskusi;
æ     berfokus pada hipotesis yang perlu diuji kebenarannya; dan
æ      penggunaan fakta sebagai evidensi dan di dalam proses pembelajaran dibicarakanvaliditas dan reliabilitas tentang fakta, sebagaimana lazimnya dalam pengujian hipotesis.
æ      
Guru dalam mengembangkan sikap inquiry di kelas mempunyai peranansebagai konselor, konsultan, teman yang kritis dan fasilitator. Ia harus dapat membimbing dan merefleksikan pengalaman kelompok, serta memberi kemudahan bagi kerja kelompok.
Kelebihan tehnik inquiry
æ  Mendorong siswa untuk berfikir dan atas inisiatifnya sendiri, bersifat obyektif, jujur, dan terbuka
æ  Situasi proses belajar menjadi lebih merangsang
æ  Dapat membentuk dan mengembangkan sel consept pada diri siswa
æ  Membantu dalam menggunakan ingatan dan transfer pada situasi belajar yang baru
æ  Mendorong siswa untuk berffikir intuitif dan merumuskan hipotesanya sendiri
Kelemahan tehnik inquiry
æ  Siswa perlu memerlukan waktu menggunakan daya otaknya untuk berfikir memperoleh pengertian tentang konsep
5.      Tehnik eksperimen dan demonstrasi
a.       Tehnik Eksperimen
Tehnik eksperimen merupakan salah satu cara mengajar dimana seorang siswa diajak untuk beruji coba atau mengadakan pengamatan kemudian hasil pengamatan itu disampaikan dikelas dan di evaluasi oleh guru.
Kelebihan tehnik eksperimen
æ  Siswa terlatih menggunakan metode ilmiah dalam menghadapi segala masalah
æ  Mereka lebih aktif berfikir dan membuktikan sendiri kebenaran suatu teori
æ  Siswa dalam melaksanakan eksperimen selain memperoleh ilmu pengetahuan juga menemukan pengalaman praktis serta ketrampilan menggunakan alat-alat percobaan
Kelemahan tehnik eksperimen
æ  Seorang guru harus benar-benar menguasai materi yang diamati dan harus mampu memanage siswanya
æ  Memerlukan waktu dan biaya yang sedikit lebih dibandingkan yang lain
b.    Tehnik Demonstrasi
   Tehnik demonstrasi merupakan tehnik mengajar dimana seorang instruktur atau tim guru menunjukkan, memperlihatkan suatu proses.
Kelebihan tehnik demonstrasi
æ  Perhatian siswa lebih dapat terpusatkan pada pelajaran yang diberikan
æ  Kesalahan-kesalahan yang terjadi bila pelajaran itu diceramahkan dapat diatasi melalui pengamatan dan contoh yang konkrit
æ  Memberi motivasi yang kuat untuk siswa agar lebih giat belajar
æ  Siswa dapat berpartisipasi aktif dan memperoleh pengalaman langsung.
Kelemahan tehnik demonstrasi
æ  Bila alatnya terlalu kecil atau penempatannya kurang tepat menyebabkan demonstrasi itu tidak dapat dilihat jelas oleh seluruh siswa
æ  Bila waktu tidak tersedia cukup, maka demonstrasi akan berlangsung terputus-putus atau berjalan tergesa-gesa
æ  6.      Tehnik Karya Wisata
Tehnik karya wisata merupakan tehnik mengajar yang dilaksanakan dengan mengajak siswa kesuatu tempat atau obyek tertentu diluar sekolah untuk mempelajari atau menyelidiki sesuatu.
Kelebihan tehnik karya wisata :
æ  Siswa dapat berpartisipasi dalam berbagai kegiatan yang dilakukan oleh para petugas obyek karya wisata itu serta mengalami dan menghayati langsung
æ  Siswa dapat melihat kegiatan para petugas secara individu atau kelompok dan menghayatinya secara langsung
æ  Siswa dapat bertanya jawab menemukan sumber informasi yang pertama untuk memecahkan segala macam persoalan yang dihadapi
æ  Siswa memperoleh bermacam-macam pengetahuan dan pengalaman yang terintegrasi
Kelemahan tehnik karya wisata :
æ  Karena dilakukan diluar sekolah dan jarak yang cukup jauh maka memerlukan transport yang mahal dan biaya yang mahal
æ  Menggunakan waktu yang lebih panjang dari pada jam sekolah
æ  Biaya yang tinggi kadang-kadang tidak terjangkau oleh siswa maka perlu bantuan dari sekolah
7.      Teknik Ceramah
Teknik ceramah ialah cara mengajar yang paling tradisional dan telah lama dijalankan dalam sejarah pendidikan, yaitu dimana seorang guru menularkan pengetahuannya kepada siswa secara lisan atau ceramah.
Tehnik ceramah adalah : memberikan uraian atau penjelasan kepada sejumlah murid pada waktu dan tempat tertentu. Dengan kata lain tehnik ini adalah sebuah tehnik mengajar dengan menyampaikan informasi dan pengetahuan secara lisan kepada sejumlah siswa yang pada umumnya mengikuti secara pasif. Tehnik ini disebut juga dengan tehnik  kuliah atau tehnik pidato.
Kelebihan tehnik ceramah
æ  Materi yang diberikan terurai dengan jelas
Kekurangan tehnik ceramah
æ  Guru lebih aktif sedangkan murid pasif karena perhatian hanya terpusat pada guru saja.
æ  Murid seakan diharuskan mengikuti segala apa yang disampaikan oleh guru, meskipun murid ada yang bersifat kritis karena guru dianggap selalu benar
æ  Untuk bidang studi agama, tehnik ceramah ini masih tepat untuk dilaksanakan. Misalnya, untuk materi pelajaran akidah.
SUMBER : http://wahidmustaqim.blogspot.co.id
                    http://islamidinah26.blogspot.co.id
Posted on by Muhammad Iqbal, S.Pd | No comments